Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Inilah Modus Menggiurkan Arisan Fiktif Online yang Dibuat Pelaku kepada Korbannya di Sukoharjo

Penipuan arisan online: Korban menelan kerugian hingga sekitar Rp149 juta dari arisan online fiktif yang dia ikuti.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TribunSolo.com/Eka Fitriani
ILUSTRASI - Korban arisan fiktif di Mapolresta Solo, Selasa (25/6/2019). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - TR (29), warga Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo yang diduga membuat arisan online fiktif diamankan jajaran Polres Sukoharjo.

Salah satu korbannya berinisial UG (22) melaporkan TR karena merasa teripu atas arisan online fiktif yang ditawarkan TR.

Tidak tanggung-tanggung, UG menelan kerugian hingga sekitar Rp149 juta dari arisan online fiktif yang dia ikuti.

Polres Sukoharjo: Korban Arisan Online Fiktif Akan Terus Bertambah

Menurut Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Gede Yoga Sanjaya mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, TR dan UG sudah berkenalan sejak lama, dan pada September 2018 lalu UG ditawari mengikuti kelompok arisan yang dibuat TR.

Awalnya arisan online yang dikuti UG berjalan dengan baik, dengan pembayaran per slot RP 2,5 juta, yang nantinya akan mendapat RP 30 juta jika mendapatkan arisan.

"UG ini tertarik, dia ikut dua slot, dengan membayar Rp 4,95 juta," katanya saat ditemui di kantornya, Kamis (29/8/2019).

Sampai pembayaran bulan ke tujuh atau bulan Maret 2019, UG mendapatkan arisan sebesar Rp 30 juta, dan uang tersebut sudah di terima korban.

Hal itu membuat korban menaruh kepercaan kepada TR, sehingga korban terus mengikuti arisan online fiktif tersebut.

"Modusnya membuat korban percaya dulu, dibuat seolah-olah itu arisan yang normal, ketika korban sudah percaya, maka TR akan mulai melakukan aksinya," imbuhnya.

Buat Arisan Online, Warga Solo Ini Malah Bawa Kabur Uang Arisannya

Pada bulan Mei 2019, TR mulai menjalankan operasinya terhadap UG, dengan menawarkan UG untuk menggantikan arisan dari peserta yang mengundurkan diri.

"Seolah-olah ada orang dari kelompok arisan itu mengundurkan diri, lalu si korban ini ditawari untuk menggantikan."

"Dan si korban ini ditawari hingga sebelas kali," jelasnya.

Saat UG mau mengambil uang arisan yang didapatkannya, UG selalu ditawari TR untuk menggantikan peserta yang mungundurkan diri.

Sehingga UG tidak mendapatkan uang hasil arisan, karena uang arisannya dibuat untuk menutup slot kosong dari peserta lain yang ditinggalkan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved