Kecelakaan Tol Cipularang
Polisi Sudah Kantongi Calon Tersangka Kecelakaan Maut Tol Cipularang
Polisi terus mendalami penyebab kecelakaan beruntun di kilometer 91+200 tol Purbaleunyi, Purwakarta, yang terjadi pada Selasa (3/9/2019).
TRIBUNSOLO.COM, PURWAKARTA -- Polisi terus mendalami penyebab kecelakaan beruntun di kilometer 91+200 tol Purbaleunyi, Purwakarta, yang terjadi pada Selasa (3/9/2019).
Keterangan saksi, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan alat bukti lain digunakan sebagai penguat penyelidikan, termasuk untuk mengarah pada penetapan tersangka.
Kapolres Purwakarta AKBP Matrius di RS MH Thamrin Purwakarta mengatalan, pihaknya akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait hasil olah TKP .
"Keterangan saksi-saksi, hasil olah TKP tadi dan bukti lain akan memperkuat penyelidikan, dan kita akan menemukan siapa yang jadi tersangka," kata Matrius, Selasa (3/9/2019).
• Polres dan Kodim Sukoharjo Jamin Keamanan Mahasiswa Papua di Sukoharjo
Hingga saat ini, kata Matrius, pihaknya sudah memeriksa enam saksi, baik yang terlibat kecelakaan maupun melihat kecelakaan secara langsung.
"Dari saksi-saksi yang diperiksa sudah mengarah pada tersangka. Namun pihaknya tengah melakukan pendalaman penyelidikan terlebih dulu," katanya.
Pihaknya, kata dia, juga sudah mengamankan satu orang berinisial SB, sopir truk dump truck bermuatan tanah.
"Seharusnya dua, tapi yang satu meninggal. Statusnya masih saksi," katanya, dikutip TribunSolo.com dari Tribunnews.com.
• Mitsubishi Pajero Tiba-tiba Terguling saat Lari 120 Km/Jam di Jalan Tol, Ini Penyebabnya
Sopir truk tersebut, kata dia, sudah dilakukan tes urine, namun hasilnya negatif.
Kendaraan yang dikendarai SB, kata dia, meluncur tak terkendali lantaran muatan tanah yang ia bawa melebihi batas maksimal tonase.
Ia membawa tanah dengan tonase 37 ton dari batas maksimal 24 ton.
"Ada kelebihan 13 ton," katanya.
• Polisi Gresik Bawa Kuntilanak saat Gelar Operasi Patuh 2019, Pos Bayar Tilang Pun Bau Kemenyan
Beban melebihi tonase ditambah kondisi jalan yang menurun panjang, tambahnya, membuat rem kurang berfungsi saat si sopir mengoper gigi.
Apalagi, saat itu ia melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Sehingga, truk tersebut menabrak kendaraan lain yang sedang berhenti karena ada dump truck bermuatan tanah yang terguling.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Polisi Kantongi Calon Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Cipularang
Olah TKP, Polisi Gunakan Kamera 3 Dimensi
Polisi sedang menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian kecelakaan beruntun melibatkan 21 kendaraan menewaskan 8 orang, di KM 91+200 Tol Cipularang, Selasa (3/9/2019).
Selama olah TKP, polisi memberlakukan contra flow untuk kendaraan menuju Jakarta.
Kemacetan panjang tak terelakan.
Olah TKP menggunakan trafifc acident analysis.
Di olah TKP, polisi memberi tanda dengan cat semprot di setiap 20 meter dari titik awal kejadian.
Dalam olah TKP, polisi menggunakan kamera tiga dimensi dan scanner.
Hasil tangkapan kamera 3 dimensi akan diolah untuk merekontruksi kejadian kecelakaan.
Olah TKP dengan kamera 3 dimensi bernama Faro ini sebelumnya digunakan pada olah TKP kecelakaan maut di turunan Emen Kabupaten Subang pada Februari 2018.
Sebagai gambaran, hasil kerja Faro ini sempat diputar dalam film bercerita pendaratan darurat pesawat yang diperankan Tom Hanks sebagai pilot berjudul Sully.
Di film itu, pesawat berhasil mendarat di sungai tanpa ada satupun penumpang yang tewas.
Di bagian film saat persidangan komite etik keselamatan transportasi, ditampilkan simulasi pendaratan pesawat dengan tampilan otentik lokasi kejadian.
Penggunaan Faro pada kejadian kecelakaan di Subang dan Tol Cipularang memiliki tujuan yang sama, sebagai alat bukti dalam proses penyidikan polisi untuk mencari kepada siapa pertanggung jawaban pidana dilimpahkan.
Polisi sedang menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian kecelakaan beruntun melibatkan 21 kendaraan menewaskan 8 orang, di KM 91+200 Tol Cipularang, Selasa (3/9/2019).
"Setelah diolah, nanti akan diketahui gambaran penyebab kecelakaan," ujar AKP Umar Setiawan, perwira yang terlibat dalam olah TKP.
Faro sendiri dioperatori oleh seorang anggota polisi lewat pengendali jarak jauh secara nirkabel.
Dalam mekanisme kerjanya, polisi akan melakukan simulasi.
Misalnya, jika dengan kecepatan sekian kilometer per jam dengan rem bermasalah akan menghasilkan kecelakaan seperti apa dan sejauh mana kerusakan yang ditimbulkan.
Simulasi-simulasi itu akan dicocokan dengan fakta-fakta temuan polisi di lapangan. (Mega Nugraha)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Polisi Gunakan Kamera Tiga Dimensi dan Scanner Olah Tempat Kejadian Tabrakan Beruntun Cipularang