Istri Bunuh Suami dan Anak Tiri, Pakar Kriminal Ungkap Penyebab Pelaku Tega Habisi Keluarga Sendiri
Familicide adalah peristiwa pembunuhan di mana seorang pelaku membunuh anggota keluarga.
Sebesar 32 persen kasus familicide dilakukan dengan menusuk korban, dan 15 persen dilakukan dengan meracuni korban.
Para ahli mengatakan para pelaku familicide, baik pria maupun wanita, biasanya memiliki sejarah panjang penyakit mental, cenderung depresi atau psikotik.
Lalu, apa yang menyebabkan seseorang menjadi pelaku familicidae?
Menurut peneliti ada empat faktor yang menyebabkan seseorang tega membunuh keluarganya sendiri.
Berikut empat faktor tersebut:
1. Karekter superior
Orang dengan karakter superior atau mendominasi biasanya selalu menyalahkan pasangan atas permasalahan atau penderitaan yang dirasakannya.
Faktor ini biasanya menyebabkan seseorang membunuh anak-anak mereka dan membiarkan pasangannya hidup menderita karena tak bisa mencegah peristiwa tragis itu.
• Dendam Kesumat Putra Aulia Kesuma yang Bunuh M Adi Pradana, Dulu Pernah Merasa Diusir
Biasanya, pembunuhan semacam ini terjadi ketika ada masalah di dalam keluarga, seperti akses untuk bertemu anak-anak yang sulit.
2. Kecewa
Merasa dikecewakan oleh orang-orang di sekitarnya juga bisa membuat seseorang tega membunuh keluarganya sendiri.
Kasus semacam ini biasanya terjadi jika kekecewaan yang dirasakan sang pelaku terlalu dalam hingga melukai kehormatannya.
3. Kepentingan tertentu
Mereka yang melakukan familicidae karena alasan ini biasanya menganggap keluarga adalah perpanjangan dari kesuksesan ekonomi mereka.
Jika keluarga mereka tetap ada di dalam kehidupannya, mereka yakin status ekonomi yang telah mereka bangun akan rusak.