Remaja di Aceh Utara Tewas Terbakar, Sang Ibu Sempat Dengar Korban Azan di Tengah Kobaran Api
Seorang remaja menjadi korban tewas kebakaran di rumahnya, di Desa Babah Buloh, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.
TRIBUNSOLO.COM - Seorang remaja menjadi korban tewas kebakaran di rumahnya, di Desa Babah Buloh, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.
Insiden kebakaran tersebut terjadi pada Rabu (4/9/2019) pukul 04.00 WIB.
Dilansir Tribunsolo.com dari Serambinews.com, tewasnya remaja yang bernama Hambali (19) tersebut meninggalkan pilu yang begitu dalam bagi keluarganya.
Dikatakan kronologi insiden kebakaran yakni di mana sebuah rumah bantuan untuk Fauziah (37), janda anak enam yang juga ibu Hambali terbakar.
Selama ini, rumah yang terbakar tersebut sering digunakan untuk tidur malam oleh Hambali berserta sejumlah adik-adiknya yang masih kecil.
Sedangkan Fauziah tidur di rumah lamanya yang berdinding tepas.
Rumah lamanya itu terletak sangat dekat dengan rumah yang terbakar tersebut.
• Tes Kepribadian: Bagaimana Caramu Pegang Pena? Bisa Ungkap Sisi Menarikmu di Mata Lawan Jenis
Namun pada malam kejadian, Hambali pun tidur seorang diri.
Sebelum terbakar atau sekitar pukul 02.00 WIB, Hambali pulang ke rumah, setelah dia membantu persiapan di Puskesmas Sawang (dekat dengan rumahnya) sebelum ditinjau tim akreditasi.
Sehingga di tengah keheningan malam di kawasan pendalaman tersebut, Fauziah tersentak dari tidurnya.
Pertama dia mendengar kata-kata Hambali dengan nada besar "Lailahaillaulah".
Dilanjutkan dengan Hambali mengumandangkan azan.
• Pilkada Sukoharjo 2020, Anggaran Bawaslu Sukoharjo Kembali Dipangkas Jadi Rp 7,5 Miliar
Kumandang azan yang hanya didengar Fauziah baru tahap "Allahhuakbar Allahhuakbar".
Lalu diulang kembali "Allahhuakbar Allahhuakbar".
Setelah itu Fauziah pun tidak mendengar lanjutan azan Hambali.
Diperkirakan karena Hambali sudah meninggal akibat api membakar tubuhnya.
Jadi, mendengar suara tersebut, Fauziah pun keluar untuk melihat rumah tempat Hambali tidur.
Dia pun melihat kobaran api.
Maka spontanitas berteriak minta tolong.
Membuat tetangganya terbangun, termasuk Mustia (33) sepupu Hambali, yang tinggal di dekat lokasi kejadian.
Menurut Mustia, saat terbangun dan keluar rumah, dilihat asap sudah mulai keluar dari dalam rumah.
Sempat dia menggedor pintu rumah dua kali, tapi korban tidak keluar.
Dia pun bersama warga lain mencoba memecahkan kaca depan dan samping, tapi api semakin membesar dalam rumah.
Makanya kembali dia berinisitif untuk mendobrak pintu belakang.
Tapi tetap tidak bisa menerobos masuk karena api semakin besar.
Makanya dia dan warga berupaya memadamkan api.
Saat api padam, baru bisa ditemukan jenazah korban yang terletak di tumpukan padi.
Kondisi jenazah, bagian belakang kepala, telinga kiri hingga ke punggung, serta kaki kiri terbakar.
Untuk jenazah kini sudah dikebumikan di pemakaman umum desa setempat.
Sedangkan Kapolres Lhokseumawembesar AKBP Ari Lasta Irawan, melalui Kalpolsek Sawang Ipda Zahabi, menyebutkan, berdasarkan hasil penyelidikan awal, sekitar pukul 02.00 WIB, korban tidur seorang diri di rumah bantuan desa tersebut.
Sedangkan ibu dan adiknya, tidur di rumah neneknya yang terletak bersebelahan.
Sekitar pukul 04.00 WIB, ibu korban melihat asap yang keluar dari ventilasi rumah, sehingga langsung meminta bantuan ke warga lainnya.
• Bawa Bukti Foto Tari Erotis, Ormas Adukan Tempat Karaoke di Solo Baru ke Polisi
Sekitar 20 menit kemudian, api pun berhasil dipadamkan.
Selanjutnya ditemukan korban dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Hasil penyelidikan sementara, sebut Ipda Zahabi, diduga api berasal dari api rokok milik korban yang terjatuh saat dirinya terlelap tidur.
Selanjutnya api membakar kasur kapuk hingga menjalar ke seluruh rumah. Semua isi rumah ikut terbakar.
(Serambinews.com/Saiful Bahri)
Artikel ini telah dipublikasikan oleh Serambinews.com dengan judul, Hambali Kumandangkan Azan di Tengah Kobaran Api Sebelum Maut Menjemputnya