Sepupu Abu Bakar al Baghdadi 'Bernyanyi', Bocorkan Sang Panglima ISIS Tengah Terkulai Sakit
ISIS Makin Terpukul, Sang Pimpinan Abu Bakar Al Baghdadi Disebut Sedang Sakit Parah
TRIBUNSOLO.COM - Posisi kelompok radikal ISIS di Irak dan Suriah disebut-sebut kian tersudut, hingga di ambang kekalahan.
Seiring kabar makin tersudutnya ISIS, sebuah misteri, soal keberadaan sang Panglima ISIS, yakni Abu Bakar Al Baghdadi, juga belum terjawab.
Nah, muncul kabar terbaru dari kantor berita Irak, Abu Bakar Al Baghdadi dikabarkan tengah sakit parah.
• Tak Hanya Manusia, ISIS Kini Gunakan Sapi untuk Menyerang Pasukan Keamanan Irak
• Sniper yang Begitu Ditakuti ISIS itu Ternyata Bernama Joanna Palani, Seorang Perempuan
Dilansir Al Arabiya, adalah sepupu Abu Bakar al-Baghdadi, Rabah Ali Ibrahim Ali al-Badri, yang mengungkap kabar tersebut.
Ia diadili di pengadilan Irak, dan bersaksi terkait keberadaan Abu Bakar al-Baghdadi.
Menurut Al-Badri, dia sangat dekat dengan Abu Bakar al-Baghdadi, hingga tahu banyak soal sepupunya itu.
"Aku sangat dekat dengan al-Baghdadi, kami besar bersama, tapi kemudian berpisah di tahun 80-an," ujar Al Badri.
Menurutnya, ia dan Baghdadi berpisah ketika melanjutkan jenjang pendidikan.
Baghdadi berkuliah di Baghdadm hingga dia memperoleh gelar doktor.
Keluarga Al Badri juga merupakan pengikut setia ISIS.
"Saat itu ISIS berkuasa di banyak daerah, keluargaku bersumpah untuk setia ke ISIS, karena hampir semua penduduk juga melakukan hal yang sama," kata Al Badri, kepada hakim pengadilan.
Al Badri mengatakan, saat tinggal di daerah kekuasaan ISIS, dia bekerja di sektor pertanian.
Menurutnya, sektor itu menjadi bagian paling penting di ISIS.
Al Badri mengaku ia tak pernah berkomunikasi lagi dengan Al Baghdadi, sejak pasukan Irak memukul balik ISIS.
Ia mengatakan, saat itu, kakak Al Baghdadi, mengingatkan agar jangan ada yang mencoba bertemu dengan Al Baghdadi.
"Kakak dia itu adalah pengawal kepercayaannya, dan dia bertanggungjawab melindungi Al Baghdadi. Aku tak berani menghubungi Baghdadi," kata Al Badri.
Tapi, suatu saat, kakak Al Baghdadi tiba-tiba datang dan menawarkan untuk mengajakku bertemu dengan Al Baghdadi.
Sebagaimana kebiasaan, Al Badri menuju ke sana dengan mata tertutup.
Tapi ia masih bisa memperkirakan di mana lokasi Al Baghdadi tinggal.
"Al Baghdadi tinggal di rumah kecil yang luasnya tak lebih dari 150 meter,"
"Dia tinggal tak jauh dari al-Shaafah, sebuah kota di Suriah,"
"Perjalanan ke sana memakan waktu 10-15 menit, saya yakin dia masih tinggal dis ekitar sana," ujar Al Badri.
Badri juga mengatakan, dia melihat Al Baghdadi dalam kondisi lemah.
Al Baghdadi, kata Al Badri, ternyata tengah sakit parah.
Dia mengalami sakit setelah menjalani operasi di telinga kirinya.
"Dia (Al Baghdadi) juga cerita, kalau selama menghilang, dia tahu perkembangan di luar,"
"Dia bicara soal kudeta yang diorganisir oleh pemimpin negara Arab dan negara luar negeri,"
"Menurut dia, orang-orang Tunisia yang membawa konflik ini, dan menyebut tak ada negara kalifah," kata al-Badri, dikutip dari media Irak. (*)