Pesta Miras Maut di Pinggir Bengawan Solo, Sebelum Tewas Ateng Mengeluh Tak Bisa Melihat
Pesta Miras Maut di Pinggir Bengawan Solo, Sebelum Tewas Ateng Mengeluh Tak Bisa Melihat
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Adi Surya
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Budiyono atau akrab disapa Ateng (48), korban meninggal dalam pesta miras di Kampung Sewu, Solo, tinggal di Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Adik ipar Ateng, Sri Lestari (47), tak menyangka, dengan petaka yang menimpa Ateng.
• Breaking News : Pesta Miras Oplosan di Pinggir Bengawan Solo, Lima Orang Tewas
Sri menceritakan, sebelum meninggal, Ateng hanya mengeluhkan pusing.
"Dia itu orangnya pendiam dan tidak pernah mengeluh ke keluarga, cuma kemarin Senin saja dia mengeluh pusing," tutur Sri Lestari (47) sembari ditemani kakak perempuan Ateng, Warti (55) kepada TribunSolo.com, Rabu (11/9/2019).
Sri Lestari mengira saat itu Ateng hanya masuk angin.
"Dia terus memegangi kepalanya, saat duduk juga dipegangi," ujar perempuan yang akrab disapa Sri itu.
"Saya kira almarhum masuk angin," imbunya.
Ateng sempat meminta Warti untuk mengerokinya.
"Almarhum sempat meminta kerokan sama Warti sekitar pukul 03.30 WIB," ungkap Sri.
"Seusai dikeroki, almarhum merasa penglihatannya tiba-tiba gelap seperti mati lampu dan meminta saya menemaninya," timpal Warti.
Warti kemudian mengatakan ia langsung turun sesuai melihat almarhum tidur.
"Saya terus pulang, waktu pulang saya mendegar dia ngorok keras sekali," tutur Warti.
"Ya, waktu itu tidak berpikir macam-macam, ya pikirannya cuma dia tidur pulas," imbuhnya
Ateng ditemukan Sri sudah tidak bernyawa sekira pukul 05.30.