BJ Habibie Meninggal Dunia
BJ Habibie Meninggal, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo Instruksikan Pengibaran Bendera Setengah Tiang
Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo menginstruksikan, warga Solo pasang bendera setengah tiang.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Untuk membuat pesawat ini, Habibie meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo.
"Yang kami butuhkan adalah dukungan pemerintah untuk financing bagian Indonesia. Bagian swasta dan luar negeri, mereka akan ikut kalau dari pemerintah ikut menyumbang dalam arti mengatakan 'silakan' karena industri pesawat terbang seperti Boeing dan Airbus dapat bantuan yang sama," ujar Habibie kepada Jokowi saat menunjukkan miniatur R80.
Habibie memaparkan kehebatan dari R80. Menurut dia, pesawat yang digerakkan oleh baling-baling memiliki kelebihan seperti mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak, yakni antara 80-90 orang, waktu berputar yang singkat, hemat bahan bakar, dan perawatan yang mudah.
Habibie menyebut bahwa pesawat ini nantinya tidak kalah hebatnya dibandingkan Boeing 777.
Pesawat R80, lanjut dia, sangat tepat digunakan untuk tipe bandara sedang yang banyak ada di Indonesia.
Targetnya, proyek ini dapat diproduksi massal pada 2024.
Tak Boleh Pulang
Habibie pernah menceritakan pengalamannya bagaimana saat dirinya dilarang Bung Karno pulang ke Indonesia.
Saat itu, ia baru saja selesai belajar di Jerman.
Habibie saat itu masih berusia 28 tahun.
Soekarno melarang Habibie pulang.
Habibie disuruhnya tetap tinggal dan masuk ke dunia industri di Jerman.
Kata Bung Karno, Habibie hanya boleh pulang apabila dibutuhkan Indonesia.
"Tidak ada yang tahu bahwa industri strategis datang dari Bung Karno. Saya usia 28 tahun, saya mau pulang, dijawablah saya tinggal situ (Jerman) masuk industri (di sana) tapi dalam waktu yang dibutuhkan harus kembali. Saya tanda tangan (kesepakatan) itu," kata Habibie dalam orasi ilmiah saat peluncuran Habibie Institute for Public Policy and Governance (HIPPG) di Balai Sidang UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (25/6/2019).
"Karena tidak mungkin Indonesia hidup tanpa pesawat terbang. Kita tidak mungkin buat kereta api dari Sabang sampai Merauke," ucap Habibie.
Menurutnya, masa Bung Karno ialah masa mengisi kemerdekaan dengan kaderisasi. Dan pada masa Presiden Soeharto ide-ide Sang Proklamator tersebut dilaksanakan.
"Di mana kaderisasi itu diciptakan untuk mengisi kemerdekaan. Akhirnya inisatif Bung Karno itu hilang dan yang melaksanakan Presiden Soeharto," tuturnya. (*)