Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Afuk Bersepeda Solo-Pasuruan Demi Kembalikan Dompet: Jual Ponsel Rp 640 Ribu untuk Perbaiki Sepeda

Kisah haru yang dilakukan Tan Ie Hok alias Afuk warga Solo berkat kejujurannya mengembalikan dompet berisi STNK dan KTP yang jatuh.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Garudea Prabawati
TribunSolo.com/Ryantono
Tan Ie Hok alias Afuk warga Purwopuran, Purwodiningratan, Jebres, Solo 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kisah haru yang dilakukan Tan Ie Hok alias Afuk warga Purwopuran, Purwodiningratan, Jebres, Solo berkat kejujurannya mengembalikan dompet berisi STNK dan KTP yang jatuh sampai ke Pasuruan menginspirasi banyak pihak.

TribunSolo.com berhasil menemui Tan Ie Hok alias Afuk di rumahnya Purwopuran, Purwodiningratan, Jebres, Solo.

Awal cerita afuk menemukan STNK dan KTP tersebut adalah saat dia dalam perjalanan pulang dari Jogjakarta ke Solo.

"Saya lewat Kartasura jalan Solo - Jogja itu lihat ada kertas terbang - terbang," kata Afuk ditemui TribunSolo.com, Sabtu (14/9/2019).

Setelah kertas itu dia pungut ternyata STNK, KTP, dan ada stiker dengan tulisan Bang Benk.

Cerita Haru dari Solo, Pria ini Naik Sepeda Solo-Pasuruan Hanya Demi Kembalikan Dompet ke Pemiliknya

Pengamat UNS Solo Prediksi Penyebab Kebakaran Hutan Gunung Merbabu karena Faktor Manusia 

Afuk mengamati alamat dari KTP tersebut ternyata ada di Jawa Timur.

"Saya merasa kasihan, kalau barang saya hilang saya pasti tidak tenang, jadi saya inisiatif pasang di media sosial terlebih dahulu," kata Afuk.

"Tapi tidak ada respon," papar Afuk.

Dia merasa kasihan dengan pemilik STNK dan KTP akhirnya memutuskan berangkat ke Pasuruan menggunakan sepeda onthelnya.

Sebelum berangkat, Afuk menjual handphone miliknya seharga Rp 650 ribu untuk modal berangkat dan memperbaiki sepedanya.

Setelah berangkat, Afuk mengaku lupa hari apa dia berangkat.

"Harinya saya tidak ingat setahu saya berangkat pagi dan sampai sana dah malam," papar Afuk.

Sampai di Pasuruan dia sempat menelpon nomor yang ada di stiker yang ditemukannya bersama STNK dan KTP yang jatuh tersebut.

"Nomornya diangkat dan kami janjian bertemu," papar Afuk.

Tan Ie Hok alias Afuk, naik sepeda dari Solo ke Pasuruan hanya demi kembalikan dompet hilang.
Tan Ie Hok alias Afuk, naik sepeda dari Solo ke Pasuruan hanya demi kembalikan dompet hilang. (montase TribunSolo.com/dok Diky Putra Setiawan)

Setelah bertemu Afuk hanya mengembalikan barang yang dia temukan tersebut kemudian kembali ke Solo.

"Saya melewati 8-9 kota untuk sampai disana, memang capek tapi saya ikhlas sudah mengembalikan barang milik orang yang saya temukan," kata Afuk.

Menurut dia, orang yang dikembalikan barangnya tersebut menawarinya sejumlah uang.

Namun, dia menolaknya lantaran niatnya ikhlas untuk mengembalikan barang yang dia temukan tersebut.

"Saya ya setelah itu pulang lagi gak mampir - mampir," terang Afuk.

Tidak Tidur Selama Perjalanan

Afuk dalam perjalanannya sampai ke Pasuruan menggunakan sepeda onthel tidak tidur sama sekali.

Sebab, jarak yang dia tempuh cukup jauh dan ada kawasan yang menurutnya harus segera dilewati.

"Itu lewat alas juga kan saya jalurnya jadi harus cepat pulang," papar Afuk.

Sebenarnya, orang yang dompetnya ditemukan Afuk sudah menawarkan untuk mengantarkan Afuk pulang.

Namun, Afuk menolak karena dia tidak mau merepotkan orang lain.

Sekuat apapun Afuk, dia mengaku sebelum subuh berhenti di rumah pinggir jalan sebelum memasuki kawasan Masaran, Sragen.

"Saya istirahat disana karena sudah benar- benar capek," kata Afuk.

Afuk menjelaskan, tidak ada hal lain yang dia inginkan, dia hanya ingin membantu orang yang kehilangan STNK dan KTP tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Sebuah kisah mengharukan dialami oleh Diky Putra Setiawan, seorang warga Manyar, Surabaya ini, membuktikan kalau memang masih ada segelintir orang berhati mulia dan jujur.

Bayangkan saja, seorang pria usia lanjut, rela mengayuh sepeda dari Solo ke Pasuruan, hanya untuk mengembalikan sebuah dompet hilang!

Diky mengisahkan ceritanya kepada TribunSolo.com, setelah kisah yang dia angkat di Instagram, mencuri perhatian publik.

Peristiwa yang dialami Diky terjadi pada Senin (9/9/2019) lalu.

Saat itu, dia dan teman-temannya, dalam perjalanan pulang setelah mengikuti touring sepeda motor dari Pasuruan ke Wonosobo.

Dalam perjalanan ini, seorang teman Diky bernama Ahmad Milhanudin, mengalami apes.

Dompetnya terjatuh di jalan.

"Sampai Ngawi, teman saya Ahmad baru sadar, kalau dompetnya hilang," cerita Diky ketika dihubungi TribunSolo.com, Jumat (13/9/2019).

"Dia sudah mengikhlaskan, karena mau balik cari ke Solo juga malas, jarak kita sudah jauh," ujar Diky.

Diduga Depresi, Turis Asing Asal Bali Ngamuk Hingga Mencoba Telanjang di Kuta

Selasa (10/9/2019), Diky mendapat telepon dari teman sesama biker yang berdomisili di Purbalingga.

Ia kemudian ditanya, apakah ada yang kehilangan dompet.

Menurut si penelepon, ada pria bernama Afuk, yang menemukan dompet teman Diky itu.

"Jadi ceritanya, kan sudah biasa sesama biker tukar-tukaran stiker. Nah, di dompet teman saya yang hilang itu ada stiker teman dari Purbalingga tadi,"

"Di stiker itu ada nomer teleponnya teman kami yang dari Purbalingga itu,"

"Kami lalu mendapat kabar, ada pria bernama Afuk yang menemukan dompet kami. Kami lalu diberi nomor teleponnya.

Diky kemudian berusaha menelepon Afuk.

Tapi berkali-kali ia telepon, nomor itu tak aktif.

"Hari Kamis, saya coba lagi telepon, ternyata bisa nyambung," ujar Diky.

"Pak Afuk kemudian bilang dalam perjalanan mau kembalikan dompet. Dia sudah sampai Mojosari (Pasuruan, Red), dan yang bilang saya kaget, dia ini naik sepeda onthel dari Solo," kata Diky.

Dihantam Gelombang Tinggi, Speedboat Ini Tenggelamkan 33 Penumpang di Maluku

Pria bernama Afuk itu pun, kemudian benar-benar datang ke teman Diky untuk mengembalikan dompet.

"Yang buat kami makin haru, kami sempat memberi sangu uang. Dia sempat menolak, sehingga sampai dipaksa oleh teman saya," kata Diky.

Yang membuat heran, Afuk bahkan menolak saat diminta istirahat sejenak, sebelum pulang ke Solo.

Ia juga menolak tawaran untuk diantar pulang.
Ia pamit untuk langsung pulang ke Solo, menggunakan sepeda yang sama.

Menurut Diky, ia dan teman-temannya tak tega melihat Afuk mengayuh sepeda dengan jarak sejauh itu.

"Kami sempat mau mengantar dia pulang, tapi beliau menolak," kata Diky.

Diky sempat memotret KTP Afuk.
Nama lengkap pria ini adalah Tan Ie Hok.

Menurut KTP, Afuk berusia 50 tahun, dan tinggal di kawasan Purwopuran, Jebres, Solo. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved