Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kesal kepada Anak Kandung, Ibu di Bogor Lampiaskan Emosi ke Anak Tiri: Korban Dianiaya hingga Tewas

Akibat dari tindak kekerasan membenturkan kepala ke tembok itu, bocah usia 4 tahun itu tewas seketika karena tengkoraknya pecah.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
(Shutterstock.com)
Ilustrasi kekerasan pada anak 

TRIBUNSOLO.COM - Terungkap, kematian janggal SU, bocah usia 4 tahun di Bogor.

Kematian bocah usia 4 tahun itu pun menyeret ibu tirinya, ZU (20), ke pihak berwajib.

ZU akhirnya mengakui telah menganiaya SU dengan cara brutal, membenturkan kepala ke tembok.

Akibat dari tindak kekerasan membenturkan kepala ke tembok itu, bocah usia 4 tahun itu tewas seketika karena tengkoraknya pecah.

Seorang Ibu di Kupang Lampiaskan Dendam pada Suami dengan Cara Membunuh 2 Anak Kembarnya

Kepolisian Resor Bogor Kota mengungkap kasus kematian bocah berusia empat tahun berinisial SU yang meninggal secara tidak wajar, di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan sejumlah saksi, korban diduga meninggal akibat luka penganiayaan yang dialaminya.

Dari hasil otopsi, korban mengalami retak tengkorak bagian belakang.

Polisi mencurigai ibu tiri korban, ZU (20), yang menganiaya bocah itu.

Setelah diperiksa, ZU akhirnya mengakui perbuatannya.

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Hendri Fiuser mengungkapkan, ZU menghabisi nyawa anak tirinya itu karena kesal.

Hendri mengatakan, pelaku selalu melampiaskan emosinya terhadap korban jika sedang kesal dengan anak kandungnya.

"Pelaku ini punya anak kandung usianya 1,5 tahun. Jadi, kalau setiap kali anak kandungnya ini bikin kesal pelaku melampiaskannya ke anak tirinya (korban)," ungkap Hendri, saat jumpa pers di Mapolresta Bogor Kota, Kamis (19/9/2019).

Ayah Bunuh Anak karena Tak Mau Mengalah soal Jajanan, Sempat Bohongi Polisi dan Wartawan

Hendri menambahkan, sebelum meninggal, pelaku sempat menganiaya korban dengan cara menjambak rambut, mencubit, dan dibenturkan kepalanya ke tembok.

Korban sempat mengalami kejang-kejang sebelum meninggal dunia.

"Pelaku sering melakukan itu (penganiayaan). Spontan saja, jadi tidak direncanakan. Puncaknya itu satu minggu sebelum terungkapnya pembunuhan ini," kata Hendri.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved