Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Inspirasi dari Solo

Kisah Driver Gojek Ini Mendirikan Sekolah Gratis untuk Siswa Tak Mampu di Antaranya Anak Pemulung

eorang driver Gojek asal Solo Joko Kristiyanto menjadi sosok yang menginspirasi, karena mendirikan sekolah gratis untuk anak tak mampu.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ryantono Puji
Joko Kristiyanto saat mendapat aspresiasi penghargaan dari Gojek di sekolah Sinar Pelangi di Jalan Comal 7 No.7 RT 06 RW 05 Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seorang driver ojek online (ojol), Gojek asal Solo, Joko Kristiyanto menjadi sosok yang menginspirasi.

Berawal dari kekhwatirannya tentang pendidikan anak tidak mampu, kemudian memantik Joko Kristiyanto untuk mendirikan sekolah Sinar Pelangi di Jalan Comal 7 Nomor 7 RT 06 RW 05 Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Pria kelahiran Solo, 13 Mei 1976 ini menjelaskan, awal mula berdirinya lembaga pendidikan Sinar Pelangi pada tahun 2006.

"Saat itu masih ala kadarnya, bahkan masih terbuat dari bambu," papar Joko menceritaka perjuangannya kepada TribunSolo.com, Jumat (27/9/2019).

Lewat Penganugerahan Pemenang Kompetisi Mitra GoFood Juara Solo, Gojek Dorong UMKM Bertumbuh

"Kalau untuk anak tidak mampu, jadi gratis tidak dipungut biaya," papar Joko membeberkan.

Awal mulanya lanjut Joko, jumlah siswanya masih beberapa yakni berasal dari anak pemulung dan pengemis.

Nahas setahun berjalan, pada 2007 dia mendapat musibah karena membangun lembaga ini hanyut terkena banjir.

Namun di balik musibah tersebut akhirnya mereka mulai serius membangun lembaga pendidikan Sinar Pelangi pada tahun 2008.

"Pembangunan fisik mulai pada 2008," jelasnya.

Sekolah Gratis di SMKN Jateng untuk Siswa dari Keluarga tak Mampu, Catat Tanggal Pendaftarannya

"Kemudian kita pindah di sebelah barat bangunan yang sekarang ini dan kita mulai proses perizinan," tuturnya.

Bahkan setelah pembangunan jumlah muridnya bisa mencapai 60 anak.

Meskipun saat ini berkurang seiring peningkatan ekonomi orang tua.

"Kalau mereka yang anaknya mampu saya sarankan untuk mencari sekolah yang lebih baik," aku Joko.

"Kalau yang tidak mampu siap kita bina, sekarang makin sedikit hanya 15 siswa," kata Joko.

Kalahkan Anak Orang Kaya, Si Anak Pemulung Jadi Wisudawan Terbaik, Sekeluarga Makan Makanan Sisa

Menurut dia, awalnya fokus sekolah ini adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Joko juga tidak menarik biaya untuk mereka yang tidak mampu ini, semuanya dicarikan operasional sendiri dari hasil dia sebagai driver Gojek dan usaha sampingan outbond.

"Saya ini ikutnya Go Car, Operasinal kita usahakan selalu ada, sekarang kita juga kembangkan usaha ada bimbingan belajar (bimbel) juga dan outbound," papar Joko.

Fokus Joko adalah membina agar anak dari pemulung dan pengemis ini tetap sekolah. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved