Adzan Magrib Berkumandang, Demonstran di Gedung DPRD Solo Sempat Hentikan Orasinya

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ratusan demonstran yang tergabung dalam Solo Raya Bergerak (Sorak) menggelar demo di depan gedung DPRD Solo sempat menghentikan orasinya, Senin (30/9/2019).

Setelah melakukan orasi sekitar 2 jam itu, para demonstran beristirahat sejenak seiring adzan magrib berkumandang.

Sejumlah peserta demo nampak ada yang duduk di Jalan Adi Sucipto, ada juga yang meninggalkan depan kantor DPRD Solo untuk beribadah atau mencari makanan dan minuman.

Sesuai dengan peraturan UU Nomor 9 Tahun 1998, unjuk rasa diberi izin hingga  pukul 18.00 WIB.

• Ada Demo, Arus Lalu Lintas Menuju Bandara Adi Soemarmo Solo via Jalan Adi Sucipto Dialihkan

Namun hingga mendekati waktu berakhirnya waktu demo, para demonstran belum nampak akan membubarkan diri.

Dalam aksinya ini, Sorak membawa beberapa tuntutan seperti penolakan UU KPK, RUU Pertanahan, RUU Permasyarakatan, RUU Keternagakerjaan, dan mendesak disahkannya RUU PKS.

Dalam orasinya, demonstran juga menyayangkan adanya mahasiswa yang meninggal saat demo di Kendari.

Setelah 15 menit beristirahat, mobil komando kembali dihudidupakan untuk kembali berorasi.

"Ayo mulai lagi," teriak sejumlah peserta demo sembari mengepalkan tangan.

Polisi Merazia Barang Berbahaya

Polisi melakukan razia di sejumlah titik kumpul demonstran Solo Raya Bergerak (Sorak), Senin (30/9/2019).

Razia dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan selama demo yang berlangsung di depan gedung DPRD Solo, Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan.

Kasat Sabhara Polresta Solo Kompol Sutoyo mewakili Kapolresta Solo, AKBP Andy Rifai mengungkapkan, razia terpaksa dilakukan di sejumlah ruas jalur lambat di Jalan Adi Sucipto.

• Foto-foto Kondisi Terkini Gedung DPRD Solo yang Dikepung Demonstran Tolak RUU, Simak Berikut Ini

"Kami merazia sejumlah kendaraan yang dicurigai," terang dia kepada TribunSolo.com.

Dalam razia itu, ada satu mobil pikap bernomor polisi (nopol) AB-8694-DD yang terparkir di jalur lambat.

Di mobil itu ditemukan sejumlah kardus berisikan air mineral.

"Kita menanyai sopirnya dan melakukan pengecekan surat kendaraan," ungkap dia.

"Setelah aman tidak ada benda berbahaya mobil diminta menyingkir," katanya menegaskan.

Selain kendaraan, pemeriksaan juga menyasar ke demonstran yang diketahui nongkrong di jalur lambat.

"Mahasiswa yang sedang nongkrong di jalur lambat, juga dilakukan penggeledahan," imbuhnya.

Alhasil dari razia ini, petugas tidak menemukan benda berbahaya yang dicurigai.

"Kita tidak ditemukan benda berbahaya," pungkasnya.

• Tidak Gunakan Almamater Kampus, Ratusan Demonstran yang Menolak RUU Mulai Padati Gedung DPRD Solo

Arus Lalu Lintas Dialihkan

Arus lalu lintas menuju Bandara Adi Soemarmo Solo via Jalan Adi Sucipto atau mengarah ke gedung DPRD Solo dialihkan sementara, Senin (30/9/2019).

Pengalihan arus itu menyusul adanya demonstrasi oleh ratusan masa dari Solo Raya Bergerak (Sorak) di depan gedung DPRD Solo yang berada di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan.

Adapun pengendara dari arah timur (Manahan) yang menuju ke barat Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali yang hanya berjarak beberapa kilo meter, terpaksa dialihkan.

Pengendara harus mencari jalan 'tikus' dan ruas jalan lain di antaranya ke arah Klodran, Kabupaten Karanganyar.

• Usai Gelar Aksi di DPRD Karanganyar, Mahasiswa Lanjutkan Aksi Demo Penolakan RUU ke DPRD Solo

Menurut Kapolresta Solo, AKBP Andy Rifai pengalihan dilakukan baik dari arah timur maupun barat yang menuju ke DPRD Solo.

"Dari arah barat, penutupan kita alihkan dari Tugu Mahkota, kita alihkan ke arah Klodran," jelas dia saat memimpin pengamanan.

"Sementara dari arah timur, arus lalu lintas kita alihkan ke Jalan Ahmad Yani," jelasnya.

Dia berharap, unjuk rasa ini dapat berjalan dengan damai, aman dan lancar. (*)