Berita Terbaru Sukoharjo
Menteri Pertanian Amran Sulaiman Sidak Gudang Bulog Sukoharjo, Sebut Stok Beras Aman Selama Kemarau
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman inspeksi langsung stok beras di Gudang Beras Bulog (GBB) Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman inspeksi langsung stok beras di Gudang Beras Bulog (GBB) Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Senin (30/9/2019).
Dia datang untuk memastikan sendiri pasokan beras yang ada di gudang Bulog Sukoharjo itu.
Menurut Amran, pasokan beras yang ada di gudang Bulog saat ini sangat aman, meski saat ini memasuki musim kemarau panjang.
"Gudang Bulog penuh terisi beras 4500 Ton, dan gudang sudah tidak cukup menampung beras lagi sehingga harus pinjam," katanya.
• Kementan Dorong Petani Gunakan Pestisida Nabati karena Ramah Lingkungan
Amran menyampaikan stok gudang Bulog di daerah lain, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan sudah harus sewa gudang.
"Kita bersyukur tahun 2019 sudah swasembada dan berdaulat," aku dia.
"Menurut FAO kriteria swasembada bila impor 10 persen dari stok nasional, tapi Alhamdulilah stok kita banyak dan melimpah, dan tidak perlu impor," jelasnya.
Dia membandingkan saat Indonesia masih swasembada pada tahun 198.
Adapun saat itu penduduk Indonesia 100 juta lebih, dengan swasembada dengan impor sekitar 414.000 ton.
"Tahun 2019, penduduk Indonesia sudah 260 juta, tapi gudang beras penuh dan tidak ada impor," ungkapnya.
"Kerja keras pemerintah Jokowi-JK membuahkan hasil luar biasa" imbuhnya membeberkan.
• Perpanjangan Izin Impor Daging Kerbau India Ditolak oleh Kementan
Dia berharap, hal ini dapat dipertahankan, serta transformasi pertanian tradisonal ke pertanian modern ini mutlak dilanjutkan.
Sepertin dengan mengembangkan lahan rawa menjadi lahan pertanian baru dalam program SERASI, dan program lainnya.
"Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara, maka pangan menjadi strategis," harapnya.
Kepala Divre Bulog Jawa Tengah, Taufan Akib, menambahkan ada 30 komplek gudang Bulog di Jawa Tenga.
Yakni berada di subdivre Surakarta, subdivre Pati, subdivre Semarang, subdivre Pekalongan dengan stok 186.000 ton.
"Khusus gudang di Sukoharjo ada 2 gudang terdiri 4500 Ton cbp, gabah 400 Ton," ungkapnya.
• Kunjungi Solo, Mensos Agus Gumiwang Sebut Bantuan Pangan Non Tunai dengan Bulog Sudah Kelar
Harga gabah petani dengan pengolahan combine harvester harganya Rp 5.150,00 Rp 5.200,00 per kg.
Sedangkan jika pengolahan manual harga swharga Rp 5 ribu, selisihnya hingga Rp 200.
"Keuntungan menggunakan combine harvester, gabahnya lebih bersih dan bisa langsung masuk karung."
"Petani lebih untung karena alat ini meminimalisir beras terbuang" pungkasnya. (*)