Kesaksian Ben Bird, Pria Inggris Pembenci Islam yang Jadi Mualaf karena Mohamed Salah
Kesaksian Ben Bird, Pria Inggris Pembenci Islam yang Jadi Mualaf karena Mohamed Salah
Aku selalu melihat seorang muslim itu bagai seekor gajah di sebuah ruangan.
Aku dulu sangat membenci muslim.
Masa SMA, menjadi masa ketika aku merasa aku butuh kambing hitam untuk hidupku.
Muslim jadi sasaran kemarahanku.
Ditambah lagi, ketika itu aku mulai berkenalan dengan media sayap kanan (kulit putih).
Mereka kerap mengirimiku propaganda.
Tapi, meski aku sangat membenci Islam, aku tak pernah mengatakannya pada seorang muslim.
Saat itu, aku tak kenal satu pun orang yang beragama Islam.
Semuanya berubah ketika aku kemudian kuliah di University of Leeds, mengambil jurusan Studi Timur Tengah.
Saat aku mengerjakan disertasi, aku ingin mengerjakan sesuatu yang berbeda.
Aku ingat ketika seorang dosen, memberi saran padaku.
"Bagaimana bila membahas lagu Mohamed Salah ?,”
Aku sebenarnya tahu soal lagu itu, tapi aku tak pernah menyadari artinya ketika itu.
Aku kemudian membayangkan disertasiku : "Mohamed Salah, sebuah hadiah dari Allah. Apakah permainan Salah bisa memerangi Islamaphobia dalam media dan dunia politik?,"
Lagu fans Liverpool, yang digubah dari lagu Good Enough, yang di dalamnya ada lirik “If he scores another few then I’ll be Muslim too”, itu akhirnya menohok hatiku.