Berita Sukoharjo Terbaru
Kisah Bocah Penjual Karak Asal Sukoharjo, Gunakan Ontel & Keranjang Bambu Jualan usai Pulang Sekolah
Rizky Adi Saputra (13) warga Pranan RT: 01 / RW: 01, Polokarto, Sukoharjo merupakan anak ketiga dari pasangan Sudibyo dan Anita Harahap.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Rizky Adi Saputra (13) warga Pranan RT: 01 / RW: 01, Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan anak ketiga dari pasangan Sudibyo dan Anita Harahap.
Di usiannya yang masih tergolong anak-anak, dia sudah membantu orang tuannya dengan berjualan Karak.
Usai jam sekolah berakhir, Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Mojolaban, Sukoharjo mulai bekerja.
Dengan menggunakan sepeda ontel yang dilengkapi keranjang bambu dibagian belakang, dia berjualan Karak di kawasan Solo Baru, Grogol, Sukoharjo.
"Saya biasa jualan dipinggir jalan, di dekat hotel Tosan, kalau enggk yang berkeliling, dari jam 15.00 wib sampai Magrib," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Senin (7/10/2019).
Karak yang dia jual, ia beli dari pedagang Karak di kawasan Semanggi, Solo.
• SD Negeri II Plesungan Terkena Dampak Asap Sisa Kebakaran Sampah TPA Putri Cempo
• Aksi Heroik: Petugas Damkar di Cimahi Selamatkan Kucing yang Jatuh di Sumur Sedalam 14 Meter
Yang nantinya Karak tersebut dibungkus ke kemasan yang lebih kecil oleh ibunya.
"Terkadang ibu juga membuat gorengan, yang nanti sekalian saya jual," imbuhnya.
Pekerjaan ayah Rizky adalah sopir truk, sementara ibunya tidak bekerja.
Kakak pertamanya bernama Bella Novita Putri bekerja di sebuah Supermarket di kawasan Grogol, kakak kedua dan adiknya bernama Dimas Deta Andita Kirana masih duduk dibangku SMP, dan adik terakhirnya bernama Destian Sapta masih duduk di bangku kelas 4 SD.
Rizky mengaku, seriap dia jualan, bisa mendapatkan omset sebesar Rp 30 - 50 ribu, yang uang akan dia putarkan lagi untuk modal, dan sebagian ditabung.
• Pengakuan Pria di Banjarmasin yang Tusuk Ayah Tiri Hingga Tewas: Korban Sering Pukuli Pelaku
"Dari setiap bungkus karak, labanya sekitar Rp 200," jelasnya.
Dia mengaku, uang yang dia tabung untuk membayar biaya pendidikannya, yang mana dia bercita-cita ingin menjadi arsitek.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Mojolaban, Darmadi mengatakan Rizky merupakan anak yang baik, tidak banyak bicara namun lincah.
"Anaknya taat, gak neko-neko, jika dibanding dengan kakaknya, masih lincah si Rizky," pungkasnya. (*)