Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Update Persis Solo

Reaksi Pendiri Tahu Vijaya Fitriyasa Masuk Bursa Caketum PSSI dan Mengaku Bos Persis Solo

Legalitas kepemilikan saham mayoritas PT Persis Solo Saestu (PSS) sebagai pengelola klub kebanggaan 'Wong Solo', Persis Solo masih menyisakan tanya.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Pemilik saham mayoritas baru Persis Solo, Vijaya Fitriyasa (kanan) ditemani Presiden Direktur PT Persis Solo Saestu (PSS) Eddy Junaidi (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan di Hotel Alila Solo, Jalan Slamet Riyadi, Minggu (15/9/2019) malam. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Legalitas kepemilikan saham mayoritas PT Persis Solo Saestu (PSS) sebagai pengelola klub kebanggaan 'Wong Solo', Persis Solo masih menyisakan tanya.

Itu muncul seusai pemilik saham mayoritas PT PSS, PT Syahdana Properti Nusantara (SPN) menjual 70 persen sahamnya ke pengusaha minyak, Vijaya Fitriyasa atau akrab disapa Vijaya.

Status Vijaya sebagai pemilik klub berjuluk Laskar Samber Nyawa itu masih diragukan pendiri PT Persis Solo Saestu (PSS), Her Suprabu.

"Silahkan di cek (situs) Kemenkumham," tutur pria yang akrab disapa Her itu kepada TribunSolo.com, Selasa (15/10/2019).

"Tidak ada legalitas yang menyatakan Vijaya adalah pemegang saham di Persis Solo, jadi dari sini silahkan menilai sendiri," imbuhnya menegaskan.

Keraguan tersebut bahkan belum surut setelah Vijaya masuk dalam daftar sementara calon ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (caketum PSSI).

Bahkan, Her menyayangkan langkah Komite Pemilihan PSSI yang meloloskan Vijaya masuk ke dalam daftar sementara caketum.

Vijaya Fitriyasa Masuk Bursa Caketum PSSI di Tengah Konflik Kepemilikan, Persis Solo Batu Loncatan?

Sidang Komdis PSSI, Persis Solo Lakukan 2 Pelanggaran Berat, Didenda 50 Juta dan Penutupan Stadion

"Tentunya ini sangat disayangkan, mestinya panitia pemilihan ketua PSSI bisa lebih cross cek terkait klaim pemilik Persis Solo," ujar Her.

Her memperingatkan, Persis Solo bukan kendaraan untuk memenuhi kepentingan pribadi.

"Jangan sampai Persis hanya dijadikan kendaraan untuk memenuhi kepentingan pribadi," tutur Her.

Sementara itu, TribunSolo.com masih terus melakukan pencarian terkait data kepemilikan Persis Solo di situs Kemenkumham.

Sampai berita ini diturunkan, data tersebut belum ditemukan. 

Masuk Caketum PSSI

Nama pemilik klub Persis Solo, Vijaya Fitriyasa nongol dalam daftar sementara calon ketua umum (caketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2019-2023.

Vijaya, sapaan akrabnya, dinyatakan lolos tahap pemeriksaan dan verifikasi oleh Komite Pemilihan PSSI.

PSSI Gelar Kongres Luar Biasa di Bulan Juli, 3 Agenda Penting Akan Dibahas, Pemilihan Ketua?

Persis Solo Akan Kenalkan Manajemen Baru, Perwakilan Wali Kota Solo Sayangkan Tak Diajak Komunikasi

Masuknya nama Vijaya dalam daftar sementara caketum PSSI tentu akan memunculkan beragam tanggapan.

Apalagi, pengusaha minyak tersebut masih berada dalam pusaran konflik kepemilikan klub berjuluk Laskar Samber Nyawa itu.

Pembina Pasoepati, Ginda Ferachtriawan menanggapi kemunculan nama Vijaya dalam daftar sementara caketum PSSI.

Ginda, sapaan akrabnya, mengatakan, pencalonan Vijaya menjadi caketum PSSI terkesan politis.

"Terlihat bermanuver atau menjadikam Persis sebagai batu loncatan untuk menjadi Ketum PSSI," kata Ginda.

"Sebenarnya sih bisa-bisa saja, tetepi kan nanti kalu punya klub menjadi ketua apa bisa," imbuhnya mempertanyakan.

Ginda mengkhawatirkan, status Vijaya sebagai pemilik klub akan membuatnya tidak netral dalam memimpin PSSI.

"Dia mestinya bisa menjadi Ketum harus netral, mana ada ketum malah punya klub, rasanya malah ndak pas," ucap Ginda.

"Kepemilikannya akan menjadi rancu, jangan-jangan setelah jadi ketua dijual lagi dengan alasan sudah jadi ketua, padahal belinya menjelang kongres," imbuhnya.

Ginda bahkan sempat mendapat desas-desus, jika Vijaya bukan pemilik Persis Solo yang sah.

"Isu terakhir pembeliannya dianggap tidak sah, ini agak membingungkan dan terkesan brandingnya untuk menjadi caketum," tutur Ginda.

"Apalagi kepemilikan tidak sah, kenapa dia mengaku dirinya sebagai pemilik klub, dan malah mencalonkan," imbuhnya.

Ginda berharap isu kepemilikan tersebut segera diselesaikan dan memunculkan solusi yang lebih baik untuk Persis Solo mendatang.

"Kita harapkan persis menjadi tim yang sangat diperhitungkan mengingat sejarah masa lalu," ujar Ginda. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved