Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Dalam Dua Hari, Densus 88 Geledah Lima Tempat Tinggal Terduga Teroris di Sukoharjo

Densus 88 Antiteror Mabes Polri dalam dua hari ini menggeledah lima rumah yang dijadikan tempat tinggal terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Garudea Prabawati
TribunSolo.com/Agil Tri
Personel Polres Sukoharjo bersenjatakan lengkap mengawal Densus 88 yang membawa barang bukti usai penggeledahan di Dukuh Waringinrejo, RT 02 RW 22, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Rabu (16/10/2019) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Densus 88 Antiteror Mabes Polri dalam dua hari ini menggeledah lima rumah yang dijadikan tempat tinggal terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Pada Selasa (15/10/2019), densus menggeledah tiga rumah kost yang di sewa tiga terduga terorisme jaringan Bekasi berinisial AK (31), J (36), dan S (28).

Mereka menyewa kamar kost di Dukuh Serongan RT: 01 / RW: 02, dan Dukuh Ngemplak RT: 01 / RW: 01, Desa Mayang, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.

Dan satu lokasi di Dukuh Tegalrejo, RT 02 / RW: 05, Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Dari tiga lokasi itu, Densus menyita sejumlah barang bukti seperti proyektil peluru, buku, senjata tajam, telepon seluler.

DPRD Kota Solo Anggarkan Rp 923 Juta untuk Uang Lembur untuk Tenaga Kontrak dengan Perjanjian Kerja

Bawaslu Sukoharjo Akan Berikan Rekomendasi untuk Kemudahan Pemilih Disabilitias

Keesokan harinya, Densus kembali melakukan penggeledahan di dua rumah yang berada di RT: 02 / RW: 22 dan RT: 04 / RW: 21, Kelurahan Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.

Diketahui kedua tempat itu pernah ditinggali terduga teroris berinisial AS (35) dan KH (44).

Kedua terduga teroris ini memiliki keterkaitan dengan jaringan bom di Pos Pengamanan Tugu Kartasura.

Dari kedua lokasi tersebut, Densus menyita sejumlah buku yang mengarah pada radikalisme.

Pengamat teroris, Amir Mahmud mengatakan dengan adanya penangkapan ini menunjukan jika radikalisme itu masih eksis, dan gerakannya senyap.

Dia menilai, banyaknya lokasi di Kabupaten Sukoharjo yang digeledah densus ini karena kawasan sukoharjo memiliki geografis yang strategis.

Terduga Teroris AS yang Tinggal di Cemani Sukoharjo Tak Pernah Bersosialisasi Sebelum Dicokok Densus

"Sukoharjo sangat strategis, mobilitas dari Sukoharjo ketempat lain sangat mudah, sehingga para teroris ini tidak perlu menggunakan HP untuk saling berkomunikasi, jadi meraka bisa melakukan kegiatan dengan sembunyi-sembunyi," katanya saat dihubungi TribunSolo.com Rabu (16/10/2019).

Selain itu, untuk kawasan Sukoharjo yang berbatasan derngan Solo juga memiliki historis dengan kegiatan radikalisme.

"Solo dan Sukoharjo ini kan juga sumbu pendek, ditambah disini banyak jaringan radikal dari berbagai jenis," imbuhnya.

Dia menghimbau kepada masyarakat untuk turut membantu aparat kepolisian dalam memerangi kegiatan terorisme ini.

"Masyarakat juga harus ikut memantau kegiatan warganya, dan jika ada pendatang baru harus didata, asal usulnya harus jelas."

"Dan jika menemukan kegiatan yang mencurigaka, dan mendapati barang bukti, bisa segera dilaporkan kepada petugas kepolisian," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved