Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilu, TKW Indonesia di Malaysia Dipukuli Rotan Selama 8 Tahun Sampai Buta, Penyiksanya Pasutri Muda

Pilu, TKW Indonesia di Malaysia Disiksa Selama 8 Tahun Sampai Buta, Penyiksanya Pasutri Muda

Editor: Aji Bramastra
ActionAid
Ilustrasi 

TRIBUNSOLO.COM - Cerita pilu soal nasib TKW atau Tenaga Kerja Wanita asal Indonesia kembali terulang.

Kali ini menimpa seorang wanita Indonesia 29 tahun yang bekerja sebagai TKW di Ipoh, Malaysia.

Kisah Viral TKW Indramayu Dikurung Majikan, Dapat Jatah Makan 1 Kali Sehari, & Disebut Pembawa Kuman

Isi WhatsApp Terakhir Lily Wahidin, TKW asal Ternate yang Meninggal Secara Misterius di Malaysia

TKW malang tersebut, disika hingga mengalami kebutaan.

Hal memilukan ini terungkap setelah polisi, menggeledah rumah di mana TKW Indonesia tersebut bekerja.

Dilansir media Malaysia Sinar Harian, TKW asal Indonesia itu bekerja ikut pasangan suami istri yang terhitung cukup muda, masing-masing berusia 36 dan 35 tahun.

TKW yang belum terungkap namanya itu bekerja sejak 2011.

Sejak itulah, ia kerap disiksa oleh majikannya.

Menurut juru bicara pihak berwenang, Senior Asisten Komisioner Anuar Othman,  korban kerap dipukuli dengan rotan.

Tak jarang pula, ia dipukul di bagian wajah.

Hidup pun bagai dipenjara, karena ia tak diizinkan pulang, bahkan keluar rumah sekalipun.

Pada Minggu (20/10/2019), polisi menggerebk rumah di mana TKW Indonesia itu tinggal.

Kondisi korban sungguh mengenaskan.

"Korban dalam kondisi trauma dan ketakutan saat diselamatkan polisi,"

"Dari hasil pengamatan kami, badan korban penuh luka lama, diduga karena dipukul," ujar Othman.

Othman mengatakan, wajah korban juga dalam kondisi bengkak.

Korban pun kehilangan penglihatan, akibat terus menerus dipukul oleh majikannya.

Pada penggerebekan tersebut, polisi langsung menangkap majikan korban.

Nasib Castina

Perlakuan semena-mena kepada seorang TKW Indonesia juga dialami TKW asal Kabupaten Indramayu bernama Castina.

Dilansir TribunSolo.com dari TribunJabar.com, kisahnya mendadak viral di media sosial.

Dalam pengakuannya itu, Castina menyampaikan selama menjadi pembantu rumah tangga selalu dikurung oleh majikannya.

Ia juga hanya diberi jatah makan sehari sekali.

Selain itu Castina kerap diguyur sang majikan jika terlambat bangun pukul 05.00 pagi.

Saat dikonfirmasi, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih membenarkan kejadian tersebut.

Juwarih mengatakan, untuk memberi perlindungan, Castina sekarang ini sudah berada di shelter KBRI Singapura.

"Upaya hukum sedang diproses oleh KBRI Singapura, pihak majikan juga sudah dimintai keterangan oleh kepolisian di sana," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Rabu (9/10/2019).

Dijelaskan Juwarih, semenjak viral, banyak netizen yang men-tag akun pribadinya untuk membantu nasib yang dialami oleh Castina.

Castina sendiri diketahui bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Singapura pada seorang majikan keturunan melayu.

Meski demikian, pihaknya belum mengatahui secara detail alamat keluarga Castina di Indramayu.

"Saya dari kemarin sudah berusaha menghubungi KBRI Singapura tapi belum ada jawaban lanjutan. Kami berniat ingin ke rumah keluarganya," ujar dia.

Juwarih menambahkan, pihaknya siap membantu menyelesaikan permasalahan yang tengah dialami Castina dengan mendesak pemerintah melakukan tindakan, termasuk dalam upaya pemulangan Castina ke Indonesia.

Namun dengan catatan, harus ada permintaan langsung dari pihak keluarga.

"Kami dari pihak SBMI menawarkan perlindungan kepada keluarga korban. Adapun kalau keluarga berkenan kami akan tindak lanjuti," ucap Juwarih.

"Tapi kadang-kadang pihak keluarga ada juga yang menyerahkan masalah itu ke pihak PT," ucap dia.

Juwarih mengatakan SBMI Indramayu selalu siap dalam melakukan pendampingan terhadap permasalahan-permasalahan yang dialami oleh para TKI asal Indramayu saat bekerja di luar negeri.

"Perlindungannya itu dalam bentuk pendampingan dari sisi hukum untuk mendesak pemerintah, kadang kala, kan, keluarga tidak paham jadi kami bantu," ujar Juwarih.

Viral di Medsos

Dilansir dari unggahan video pengguna Facebook Chun Ming, dari Singapura terlihat Castina atau ia menyebutnya Jastina menceritakan kisahnya saat menjadi pembantu rumah tangga.

Video ini viral setelah pengakuan tersebut menguak bagaimana dia diperlakukan dengan buruk oleh majikannya sambil menangis.

Perempuan ini mengakui keadaan nahasnya menjadi seorang PRT ketika ditanyai oleh seorang perempuan lain yang merekam video tersebut.

Ia mengatakan dia datang ke Singapura dari Indramayu, Jawa Barat.

Perempuan yang menangis didalam video tersebut berharap bisa berhenti dan pergi dari pekerjaannya ini.

Dalam video itu, Jastina tampak terguncang ketika menceritakan bagaiamana dia diperlakukan dengan buruk oleh majikannya.

Alih-alih menyediakan kebutuhan pokok untuk pembantu, majikannya dilaporkan hanya memberinya makan satu kali sehari.

Tidak berhenti disitu, PRT ini bahkan mengaku tidak bisa makan lagi setelah itu meski masih merasa lapar.

Bahkan Jastina mengaku jika majikannya akan menyiram tubuhnya dengan air jika dia tidak dapat bangun jam 5 pagi untuk melakukan tugasnya.

Jastina juga mengatakan bahwa ia tidak diizinkan untuk menghubungi keluarganya di Indonesia.

Karena dirinya telah dikurung di rumah sejak dia mulai bekerja di tempat itu.

Merasa putus asa dan takut, Jastina mengatakan dia sangat ingin berganti majikan saja.

Tetapi setiap kali dia mencoba membicarakan hal tersebut majikan mulai mengancamnya lagi.

Saat diwawancara, di dalam video tersebut bahkan Jastina mengaku gajinya juga bakal dipotong jika tidak menurut untuk bangun pagi.

Bahkan jika keluarga majikannya ada yang sakit, si majikan justru menyalahkan pembantu malang tersebut.

"Kalau ada yang sakit, ancem saya gajinya dipotong... saya katanya pembawa kuman". (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved