Berita Terbaru Klaten
Musim Pancaroba, Berikut Beberapa Daerah Rawan Bencana di Klaten
BNPB mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai berbagai potensi bencana yang bisa terjadi di musim pancaroba atau peralihan musim.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai berbagai potensi bencana yang bisa terjadi di musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke penghujan.
Beberapa wilayah di Indonesia dideteksi mengalami fenomena hidrometeorologi, yakni angin kencang, puting beliung, longsor, dan banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar mengatakan, di Kabupaten Klaten ada beberapa wilayah yang patut diwaspadai.
"Kalau untuk gempa yang patut diwaspadai yakni wilayah Prambanan, Ganntiwarno, Wedi, Bayat tapi sebagian dan Jogonalan sebagian," ujarnya, Selasa (29/10/2019) siang.
"Kalau pengalaman kemarin memang informasinya Prambanan dan Gantiwarno itu urutan untuk potensi Gempa," katanya.
Selain itu, untuk bencana puting beliung yang patut diwaspadai yakni sebagian Ngawen, Jatinom, Tulung, dan sebagian Karangnongko.
• Musim Pancaroba, BPBD Solo Imbau Warga Waspadai Angin Kencang
Sedangkan untuk wilayah Klaten Selatan yakni Trucuk, Cawas, Karangdowo namun tidak begitu dominan.
"Untuk Wilayah Gantiwarno, Wedi dan Bayat itu sudah kami waspadai karena terletak di cekungan selatan Gunung Kidul," ujarnya.
Untuk bencana longsor wilayah Gantiwarno, Wedi, Bayat serta Cawas perlu diwaspadai.
Sedangkan untuk bencana banjir, wilayah Prambanan, Gantiwarno, Wedi, Bayat, Trucuk, Cawas dan Karangdowo.
"Tapi untuk akhir-akhir ini tidak ada bencana, belum ada laporan," ujarnya.
Anwar mengungkap pihaknya selalu siap dengan segala kemungkinan yang terjadi.
"Kami telah memiliki dana darurat yang disiapkan dan dapat digunakan manakala ada bencana," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebanyak 20 persen wilayah di Indonesia telah memasuki musim penghujan pada Oktober, 47 persen pada November dan 23 persen lainnya memasuki musim penghujan pada Desember 2019.