Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Gibran Rakabuming Tanggapi Usulan Kolaborasi dengan Putra Prabowo, Didit Hediprasetyo

Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, menanggapi soal tawaran untuk berkolaborasi dengan putra Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo.

Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Kolase Tribunnews.com
Didit Hediprasetyo dan Gibran Rakabuming. 

TRIBUNSOLO.COM - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, menanggapi soal tawaran untuk berkolaborasi dengan putra Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo.

Pernyataan tersebut dituliskan Gibran melalui cuitan di akun Twitternya, Senin (4/11/2019).

Seorang warganet pengguna akun @daniellim_bong mengusulkan agar Gibran melakukan kolaborasi dengan Didit.

Didi Kempot Disebut Bisa Kalahkan Gibran di Pilkada Solo 2020, Begini Tanggapan Didi Kempot

Mengingat ayah keduanya berkolaborasi di pemerintahan.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf periode 2019-2024.

Mas kan Bapak Jokowi udah kolaborasi tuh sama Pak Prabowo

sekarang anak ananknya juga dong...

kolaborasi sama Didit dong, apa kek..

pasti hasilnya rame..serius deh.

Dukung Gibran Maju Pilkada Solo 2020, Tukang Potong Rambut Ini Anggap Pemerintahan Kini Monoton

Suami Selvi Ananda ini justru memamerkan potretnya bersama Didit.

Tampak pada foto yang ia bagikan, Gibran berdiri di sebelah sang ayah.

Di sebelah Presiden Jokowi, ada Wapres Ma'ruf Amin dan putra Prabowo, Didit.

PKS Segera Temui Gibran untuk Pilkada Solo 2020, Akui Tengah Siapkan Kombinasi Kuat

Foto tersebut diduga diambil saat pelantikan para menteri Kabinet Indonesia Maju beberapa waktu lalu.

Gibran juga menyatakan kesiapannya untuk usulan kolaborasi tersebut.

"Siap ndan!!!" tulis Gibran.

Wacana Duet Gibran-Paundra

Politisi senior PDI Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo menanggapi wacana pasangan Gibran Rakabuming Raka dengan Gusti Pangeran Haryo (GPH) Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara dalam Pilkada Solo 2020.

Ganjar yang saat ini Gubernur Jawa Tengah (Jateng) mengatakan dengan singkat, jika duet itu masih sebatas wacana.

"Wong wacana wae lho (cuma wacana aja kok)," kata Ganjar kepada TribunSolo.com di sela-sela acara Seminar Nasional DynamicGovernance: Wajah Baru Reformasi Birokrasi Indonesia di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin (4/11/2019).

Sebelumnya, cucu Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno, Gusti Pangeran Haryo (GPH) Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara dilirik Partai Gerindra untuk dimajukan dalam Pilkada Solo 2020.

Sosok pangeran tampan dari Pura Mangkunegaran Solo itu, merupakan putra sulung dari KGPAA Mangkunegara IX dan Sukmawati Soekarnoputri atau putri Bung Karno.

Ketua Dewan Pimpinanan Cabang (DPC) Partai Gerindra, Ardianto Kuswinarno mengungkapkan, sosok cucu Bung Karno itu menjadi salah satu pemuda berusia 40 tahun yang diperhitungkan.

"Kemungkinan bisa juga namanya politik, ya dinamis, perkembangannya sangat cepat seperti Mas Gibran (putra Presiden Jokowi)," ungkap dia kepada TribunSolo.com saat ditemui di gedung DPRD Solo, Senin (28/10/2019).

"Itu tidak dinyana-nyana dari PDI-P, setelah diputuskan itu muncul Mas Gibran," imbuhnya membeberkan.

Ardianto menuturkan, kemungkinan itu bisa saja terjadi mengingat Paundra pernah menjadi anggota DPRD Solo daro fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Beliaunya juga sudah pernah menjabat wakil rakyat," tutur Ardianto.

Ardianto mengatakan, akan menjadi menarik bila Paundra ditandemkan dengan Gibran Rakabuming Raka.

"Sangat menarik sekali," kata Ardianto.

"Karena kita juga harus mengakui Paundra darahnya darah politik," tambahnya.

Ardianto meyakini darah politik Soekarno yang mengalir dalam Paundra mampu menjadikannya sosok pemimpin.

"Bisa saja jadi pemimpin, karena darah politik biasanya akan menurun ke cucunya," kata Ardianto

"Itu sangat mungkin terjadi," imbuhnya.

Ardianto tetap mengingatkan, Partai Gerindra tidak akan mengistimewakan Paundra bila ia berkeinginan maju di Pilkada Solo 2020.

"Kita anggap sama, tidak ada keistimewaan," tutur Ardianto.

"Tetap semua harus kita seleksi, yang penting sanggup menjalankan roda pemerintahan Kota Solo, menjadikan Solo lebih baik," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved