Sebelum Mencoba Diet dengan Jus, Coba Perhatikan Efek Negatifnya bagi Kesehatan
Diet dengan jus kini menjadi tren untuk detoks tubuh dan jalan pintas menurunkan berat badan. Tapi hati-hati, efek jus detoks bisa lebih dari sekedar
Sementara 3,9 ons jus anggur mengandung 20 gram gula.
Terlalu sering minum jus buah tentu akan meningkatkan risiko obesitas serta sindrom metabolik.
Jus pembersih berbahaya
Buah dan sayuran seperti cranberry, bayam, kacang tanah, dan kacang-kacangan kaya akan oksalat, yang dapat menyebabkan gagal ginjal.
Mengonsumsi jus pembersih atau juice cleanses secara ekstrem tanpa melakukan tindakan pencegahan, dapat menyebabkan diare, kelelahan, dan mual.
Lebih penting lagi, tubuh manusia dibangun untuk membuang racun melalui proses alami dari hati dan ginjal.
Sebaliknya, jus yang berasal dari sayuran non-organik berisiko menyebabkan asupan lebih banyak racun termasuk pestisida.
Tidak ada bukti yang menunjukkan, bahwa berhenti mengonsumsi makan baik untuk detoks tubuh.
Diet jus tidak berkelanjutan
Diet jus biasanya didasarkan pada penurunan setidaknya 600 hingga 1.000 kalori setiap hari.
Strategi ini digunakan oleh orang-orang yang ingin menurunkan berat badan secepat mungkin dengan menyebabkan defisit kalori.
• Ternyata Ini 10 Manfaat Mendengarkan Musik bagi Kesehatan hingga Baik untuk Diet
Ini tentu bukan hal baik untuk dilakukan berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama, karena diet jus memerlambat metabolisme dan menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi .
Diet jus tak cukup gizi untuk pengganti makanan
Jus umumnya kurang lemak dan protein, dan tidak cukup untuk menggantikan diet seimbang.
Protein penting untuk membangun dan memelihara otot.
Sedangkan, lemak sehat dibutuhkan untuk keseimbangan hormon dan menjaga energi.
Susu almond, alpukat, dan yogurt Yunani adalah beberapa pilihan yang bisa ditambahkan pada jus diet, agar tak kekurangan nutrisi.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Awas, Diet Jus Bisa Berefek Buruk pada Kesehatan"