Instalasi Pengolahan Air Semanggi dan Jurug Solo Sudah Beroperasi Normal, Jebres Kurang Maksimal

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Operasional instalasi pengolahan air (IPA) yang terletak di Semanggi, Jurug dan Jebres, Solo sudah berfungsi normal.

Namun, khusus IPA Jebres sampai saat ini masih menggunakan pompa kecil sehingga kurang maksimal.

Humas PDAM Solo, Bayu Tunggul Pamilih mengatakan, untuk update soal IPA yang sempat berhenti saat ini sudah beroperasi.

IPA Semanggi dan IPA Jurug sudah beroperasi dengan normal sementara IPA Jebres masih belum maksimal.

Pihaknya mengatakan, untuk Semanggi sudah sejak dua hari lalu menyala sementara Jurug sejak tadi malam.

"Kalau IPA Jebres kurang maksimal karena warna kurang bagus," papar dia kepada TribunSolo.com, Selasa (5/11/2019).

"Khusus Jebres pakai pompa kecil," kata Bayu.

• Kali Samin Tercemar hingga Operasional IPA Semanggi Berhenti, 6.400 KK Pelanggan PDAM Terdampak

• Bengawan Solo Ikut Tercemar, Operasional Pengolahan Air Baku di Jurug dan Jebres Dihentikan

Khusus untuk Jebres memang air sudah tidak berbau namun warna kurang bagus.

Sebelumnya, tercemarnya kondisi air baku di Kali Samin menyebabkan Operasional instalasi pengolahan air (IPA) Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo terpaksa berhenti, Kamis (31/10/2019).

Humas PDAM Solo, Bayu Tunggul Pamilih, mengatakan, kondisi air baku di kali Samin terpantau dari Pagi sampai Sore ini kurang bagus.

Akibatnya IPA Semanggi dalam keadaan off karena tidak bekerja.

• DLH Sukoharjo Matangkan Rencana Pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah Alkohol

• Tujuh Instalasi Listrik Terkena Dampak Kebakaran Shelter Kuliner Pucang Sawit Solo

Kondisi ini diperburuk dengan habisnya Reservoir atau tandon hasil pengolahan air IPA Semanggi.

"Iya tercemar berat Kali Samin akibatnya IPA Semanggi Off," papar Bayu, Kamis (31/10/2019).

Dampak wilayah pada pelayanan IPA Semanggi seperti Pasar Kliwon, Semanggi, Sangkrah, Joyontakan dan sekitarnya.

Ada sebanyak 6.400 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi pelanggan di lokasi tersebut.

"Itu tidak bisa diolah atau hasil pengolahan tidak memenuhi baku mutu Permenkes 492 th 2010," kata Bayu.

"Penyebabnya, polutan dari Kali Samin," papar Bayu.

Bayu belum bisa memastikan sampai kapan kondisi kali Samin akan terus dalam kondisi tercemar. (*)