Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Heboh Pesan Berantai Gebrakan Nadiem Makarim di Grup WA, Pengamat : Bagus Diterapkan Sekarang

Heboh Pesan Berantai Gebrakan Nadiem Makarim di Grup WA, Pengamat : Bagus Diterapkan Sekarang

Dok Mendikbud
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim di rumah siswa yang menjadi korban sekolah ambruk di SDN Gentong I Kota Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (7/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pengamat Pendidikan UNS Solo M Furqon Hidayatullah memberikan pandangan soal pesan berantai berjudul Gebrakan Mendikbud Nadiem Makarim, yang beredar luas di WhatsApp Grup.

Meski belum tentu pesan itu benar merupakan kebijakan Nadiem Makarim, tapi Furqon mengatakan, konsep yang ada di pesan berantai tersebut cocok dengan kondisi saat ini.

Viral Gaya Kunker Nadiem Makarim ke Jatim Tak Seperti Kebiasaan Pejabat, Intip Penampilannya

CEK FAKTA Beredar Pesan Berantai Gebrakan Nadiem soal Kurikulum, Ini Tanggapan Dinas Pendidikan Solo

"Saya akan komentari ruhnya, kalau saya cocok saja konsep tersebut," papar Furqon, Sabtu (9/11/2019).

Furqon mengatakan, saat ini paradigma belajar sudah berubah dan cocok dengan konsep dalam gebrakan Mendikbud Nadiem yang beredar di WhatsApp itu.

Saat ini konsep belajar bukan lagi pada mencari ilmu pengetahuan, namun belajar adalah berkreasi.

"Belajar merupakan aktivitas kreasi, bukan hanya mengkonsumsi," papar Furqon.

Namun, soal implementasi ke depan perlu bersiap dan melihat bagaimana dampak pada guru, masyarakat, dan kesiapan siswa.

Sementara itu, fungsi guru juga harus berubah tidak seperti sekarang ini.

"Fungsi guru juga harus berubah. Jadi bagaimana mereka bisa mendorong murid untuk belajar," jelas Furqon.

"Tapi bagus SDM Indonesia harus tetap ditingkatkan dan diunggulkan," terang Furqon.

Sebelumnya, Beredar di WhatsApp Grup adanya pesan Gebrakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Pesan tersebut berisi tentang bagaimana Nadiem akan mengubah sistem pendidikan di Indonesia.

Isi pesan berantai yang beredar di WhatsApp Grup tersebut membahas akan ada perubahan di antaranya soal pelajaran bahasa Inggris yang difokuskan pada percakapan, bukan tata bahasa.

Ada juga kebijakan soal status semua guru adalah PNS, tidak ada lagi guru honorer.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved