Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kontroversi Limbah PT RUM

Masih Terdampak Limbah PT RUM, Puluhan Warga Mengadu ke DLH Sukoharjo

Puluhan warga terdampak bau limbah PT RUM mengadukan keluhan mereka ke kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Rabu (13/11/2019).

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM/AGIL TRI
Puluhan warga terdampak bau limbah PT RUM mengadukan keluhan mereka ke kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Rabu (13/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Puluhan warga terdampak bau limbah PT RUM mengadukan keluhan mereka ke kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Rabu (13/11/2019).

Mereka merupakan perwakilan warga dari Gupit, Plesan, Pengkol, Celep, dan Kedungwinong di Kecamatan Nguter.

Warga masih merasakan bau limbah yang menyengat dari pabrik rayon itu, meski Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo telah menerbitkan surat peringatan yang ditandatangani Sekda Sukoharjo, Agus Santosa.

Menurut warga Dusun Pangtelu, Desa Kedung Winong, Nanda Bagus Utomo, mengeluh setiap pagi mencium bau menyengat dari pabrik PT RUM.

"Pagi sering dan pasti (bau limbahnya), biasanya terjadi pukul jam 06.00 hingga 09.00 WIB."

"Membuat tenggorokan kering, mual-mual, dan pusing," keluhnya.

Masih Keluarkan Bau Busuk dari Limbah, DLH Minta PT RUM Taati Aturan Sesuai Surat Peringatan

Hari Ini Tinjau PT Rum, DLH Sukoharjo: Kalau Masih Bau, Kita Hentikan Produksinya Sementara

Warga Desa Gupit, Herman, menambahkan, selain bau yang menyengat, dia juga sering melihat sungai di desanya berubah warna.

Sungai Gupit itu merupakan anak sungai yang bermuara ke Bengawan Solo, yang dijadikan jalur pembuangan limbah cair milik PT RUM.

"Setiap jam 03.00 WIB, warnanya berubah, kadang hitam, kuning, hijau, padahal di sana sudah ada pipanya," imbuhnya.

Sumardi warga Gupit, mendeskripsikan, bau limbah PT RUM seperti septic tank, kadang-kadang seperti kopi, dan pernah seperti baubpenutih pakaian.

"Sangat menyiksa, buat bernapas sangat sulit, dan bikin pusing," jelasnya.

Dia berharap segera ada upaya dari pemerintah mengenai permasalahan ini.

"Saya harap pemerintah segera melakukan tindakan tegas, jangan sampai kita mengadu ke sini terus karena tidak ada upaya," harapnya.

Kepala DLH Sukoharjo, Agustinus, menerima aduan dari masyarakat tersebut, dan berjanji akan segera menindak lanjuti.

"Akan kita lanjuti sesuai SOP, dengan pengawasan melihat situasibdan kondisi terkini."

"Mudah-mudahan bisa segera selesai, dan nanti akan kita laporkan kepada pimpinan juga," terangnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved