Penangkapan Terduga Teroris di Solo
Penjual Pentol Terduga Teroris di Pranan Sukoharjo Diduga Alumni ISIS, Pernah Ditangkap di Suriah
Terduga teroris asal Sukoharjo yang ditangkap Densus 88 disinyalir terindikasi alumni ISIS.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Terduga teroris asal Sukoharjo yang ditangkap Densus 88 disinyalir terindikasi alumni ISIS.
Warga Dusun Tegalrejo RT 05/RW 03, Pranan, Polokarto, Sukoharjo, Qowie Muqimudin (27), ditangkap Desus pada Senin (18/11/2019) pagi.
Ia ditangkap saat sedang berjualan es doger dan bakso pentol keliling di Jalan Ciu, Pranan, Polokarto.
Menurut tetangganya, Sugino, Qowie pernah pergi ke Suriah, saat perang Isis sedang gencar-gencarnya beberapa tahun lalu.
"Dulu alumni ISIS, pernah ditangkap di Suriah saat sedang menyeberang," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (19/11/2019).
Dia menuturkan, peristiwa itu terjadi kisaran pada 2016.
• Fakta-fakta dan Kronologi Penangkapan Terduga Teroris di Pranan Sukoharjo hingga Temuan 8 HP Jadul
Setelah dia ditangkap, Qowie kemudian dikembalikan ke Indonesia.
"Dia tidak ditahan, katanya kurang cukup bukti."
"Waktu sudah dikembalikan ke Jakarta, dia dijemput orangtuanya," jelasnya.
Pascakejadian, Qowie menjalani kehidupannya seperti orang pada umumnya.
Dia bekerja sebagai penjual pentol dan es doger keliling, dan pada malam harinya menjaga sebuah konter HP.
Menurut Kepala Desa (Kades) Pranan, Jigong Sarjanto, tidak ada hal yang mencurigakan yang ditunjukan oleh Qowie.
"Kesehariannya normal, seperti orang pada umumnya."
"Sosialisasi dengan warga biasa, ibadahnya juga biasa saja, normal saja," jelasnya.
• Densus 88 Amankan 8 Unit HP Jadul di Rumah Terduga Teroris di Pranan Sukoharjo