Pendiri Sate Kambing Pak Manto Meninggal
Lika-liku Pendiri Sate Kambing Pak Manto yang Tutup Usia, Dulu Warung Sepi dan Pernah Utang Rentenir
Lika Liku Pendiri Sate Kambing Pak Manto Solo yang Tutup Usia, Pernah Terjebak Utang Rentenir
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pendiri kuliner Sate Kambing Pak Manto, Sumanto (56) meninggal dunia, Sabtu (23/11/2019).
Warung makan yang didirikannya merupakan salah satu warung sate kambing legendaris di Kota Solo.
• Kisah Sukses Pak Manto Sang Raja Sate Kambing Solo, Dulu Ngutang Sana Sini, Kini Jadi Juragan
• Pendiri Sate Kambing Pak Manto Solo Meninggal Dunia, Keluarga Ungkap Sakit yang Dialaminya
Hanya untuk merasakan nikmatnya sate dan tengkleng kambing racikan Pak Manto, orang rela mengantre bahkan berdiri karena tak kebagian tempat duduk untuk makan.
Di balik kisah sukses Pak Manto, ternyata ada banyak hakisah yang tak terungkap sebelumnya.
Putri sulung almarhum, Desi Paulina Novita Sari (29) mengatakan warung itu sudah didirikan Sumanto atau akrab disapa Pak Manto sejak tahun 1990.
Sebelum mendirikan warung makannya, Pak Manto terlebih dahulu belajar sama seorang temannya selama beberapa tahun.
Bahkan, almarhum sepat dipercaya untuk menjalankan warung makan milik temannya itu dan lama kelamaan berkeinginan merintis bisnis sendiri.
"Bapak ikut sama orang jualan sate karena mau belajar, gigih, dan kerja keras dengan adanya sedikit modal untuk buka sendiri, akhirnya merintis sendiri," kata Desi kepada TribunSolo.com, Minggu (24/11/2019).
"Sudah cukup lama warungnya, sudah ada 1990-an cuma karena tekun, kerja keras, dan pantang menyerah lambat laun dikenal banyak orang, prosesnya panjang," imbuhnya membeberkan.
Desi menceritakan, awalnya Warung Makan Sate Kambing 'Pak Manto' berdiri di Jalan Honggowongso, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo atau tepatnya di depan Rumah Makan Warung Kita.
"Awalnya di depan Warung Kita habis itu pindah ke depan Pasar Kembang, terus ke tempat yang sekarang ini, dulu sempet pindah-pindah," ujar Desi.
Desi menuturkan Pak Manto berjuang keras membangun lini bisnis kulinernya sejak awal merintis sampai ia tutup usia.
Bahkan, almarhum sempat merasakan pengalaman minjam uang kepada 'lintah darat'.
"Awalnya itu berat sih, waktu itu saya mengalami juga awal-awal merintis sampai pinjam uang kemana-mana juga mengalami," tutur Desi.