Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kontroversi Limbah PT RUM

Bocornya Gas H²S dari Wet Scrubber Diduga Jadi Biang Kerok Limbah PT RUM yang Mengusik Warga

Pihak PT RUM menyatakan bahwa bau limbah yang keluar adalah kebocoran gas H²S tanpa melalui alat Wet Scrubber.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TribunSolo.com/Agil Tri
Waste Water Treatment Plant (WWTP) PT Rum Sukoharjo 

Diketahui, persoalan limbah mencuat pada Oktober 2017 di mana ada warga yang mengungsi karena tidak kuat mencium bau limbah.

Surat Peringatan Pemkab Sukoharjo Tak Ampuh, Warga Sebut Masih Cium Bau Busuk Limbah PT RUM

Limbah bau yang terus muncul memantik reaksi warga sehingga muncul demonstrasi untuk menutup PT RUM.

Hingga pada 26 Oktober 21018, warga ditemui oleh Presiden Direktur PT RUM, Pramono, dan membuat kesepakatan.

Namun, warga merasa kesepakatan tidak diindahkan dan melihat Demo kembali pada bulan selanjutnya Kamis (30/11).

Sampai puncak Demonstrasi warga yang membakar pos satpam dan merusak pagar pada Jumat (23/2/2018).

Kemudian, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya mengeluarkan surat keputusan untuk PT RUM berhenti produksi sementara.

Penjelasan PT RUM soal Bau Limbah seusai Dapat Surat Peringatan dari Pemkab Sukoharjo

Berbagai upaya, dalam waktu PT RUM berhenti berproduksi sementara terus dilakukan seperti Pemkab Bentuk Tim Investigasi, Uji Sampel Udara dan Air, PT RUM melakukan pengadaan alat deteksi udara.

Kemudian kasus PT RUM kembali mencuat pada 2019 ini disaat warga mengungsi di Rumah Dinas Bupati Sukoharjo pada Jumat (25/10/2019) malam sampai pagi ini, Sabtu (26/10/2019).

Bau PT RUM juga diketahui sampai ke Wonogiri dan video Bupati Wonogiri Joko Sutopo.  (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved