Tentara ISIS ini Bertemu Wanita yang Dia Jadikan Budak Seks, Dengar Kalimat ini Langsung Menangis
Tentara ISIS ini Bertemu Wanita yang Dia Jadikan Budak Seks, Dengar Kalimat ini Langsung Menangis
TRIBUNSOLO.COM - Saat jadi tentara ISIS, begitu ganas dan keji.
Tapi setelah ditangkap dan dipertemukan dengan seorang wanita, tentara ISIS ini malah menangis.
• Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Dikhianati Anak Buahnya? Ada yang Bocorkan Lokasi Persembunyian
• Teroris di Marawi Filipina Paksa Warga Sipil Wanita Jadi Budak Seks
Dialah Abu Humam, seorang tentara ISIS yang ditangkap oleh Badan Intelijen Irak.
Sementara wanita yang membuat Humam menangis itu adalah Ashwaq Hajji Hameed.
Setelah ditangkap, Humam dipertemukan kembali dengan Ashwaq.
Ashwaq adalah seorang wanita dari suku Yazidi, suku yang begitu dibenci oleh para tentara ISIS.
Ashwaq baru berusia 14 tahun ketika ISIS menculiknya.
Nahas, Ashwaq kemudian dijadikan budak seks.
Ketika itu, Ashwaq harus melayani nafsu bejat Abu Humam.
Dalam perkembangan waktu, Ashwaq berhasil melarikan diri dari sekapan ISIS.
Ia kemudian meninggalkan Irak demi memulai kehidupan baru di Jerman.
Tetapi tahun lalu di Stuttgart, dia bertemu dengan Abu Humam, teroris yang memperkosa dan menjadikannya sebagai budak seks.
Pertemuan itu membuat Ashwaq tidak aman.
Dia memutuskan keluar dari Jerman, dan hidup bersama dengan ayahnya di Irak.
Setahun kemudian seperti dilaporkan Daily Mirror pekan lalu, keduanya bertemu lagi. Tapi, kali ini Humam diborgol.
Tangan Humam diborgol setelah dia ditangkap di Irak.
Ashwaq pun berkesempatan dengan orang yang sudah menghancurkan kehidupannya.
Dalam pertemuan yang diabadikan oleh
itu, Ashwaq meminta supaya pria itu menatap matanya.
Humam tidak beradu pandang dengan Ashwaq.
Humam malah menangis sembari menatap sepatunya dalam rekaman yang disiarkan pada pekan lalu.
"Mengapa engkau melakukannya kepadaku. Mengapa? Karena aku Yazidi?" desak Ashwaq kepada Humam seperti dikutip RTL.
"Saya baru berusia 14 tahun ketika engkau memperkosa saya. Angkat kepalamu. Apa engkau punya saudara perempuan? Apa engkau punya kehormatan?" tanyanya.
Ashwaq sempat melapor kepada polisi dan pusat penampungan pengungsi mengenai pertemuannya dengan Humam tersebut.
Tetapi, polisi Jerman mengaku mereka tidak bisa berbuat banyak karen Humam juga terdaftar sebagai pengungsi. Tak dijelaskan bagaimana dia bisa sampai di Jerman.
Sekitar 550.000 etnis Yazidi hidup di Timur Tengah, dengan sebagian besar bermukim di Irak. Pada 2014, ISIS menyerang Sinjar dan membunuh ribuan di antaranya.
Dalam wawancara dengan Al-Iraqiya, Ashwaq mengungkapkan kisah bagaimana dia bisa diculik dan kemudian menjadi budak seks ISIS.
"Dia sempat berjanji bakal melepaskan saya. Tapi saya diperkosa tiga kali dan disiksa 3-4 kali setiap hari," terang Ashwaq. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perempuan Yazidi Ini Hadapi Anggota ISIS yang Jadikan Dia Budak Seks"