Ricuh Massa di Kantor PCNU Solo
Pasca Kericuhan Antar Ormas di Solo, PCNU : Acara Gus Muwafiq di Solo Tetap Digelar Besok
Pasca Kericuhan Antar Ormas di Solo, PCNU : Gus Muwafiq Tetap Datang ke Solo Besok
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kericuhan antara 2 elemen ormas terjadi di kawasan Markas PCNU Solo, Jalan Honggowongso, Jumat (6/12/2019).
Kericuhan ini terjadi setelah sekelompok Ormas, menggelar demo menuntut agar tokoh NU, Gus Muwafiq, diproses hukum dengan tudingan penistaan agama.
• BREAKING NEWS : Dua Kelompok Ormas Ricuh di Kawasan Kantor PCNU Solo
• Kronologi Ricuh 2 Ormas di Markas PCNU Solo, Ternyata Berawal Salah Paham Masalah ini
Secara bertepatan, kericuhan ini terjadi sehari sebelum Gus Muwafiq, menghadiri sebuah acara di Solo, Sabtu (7/12/2019).
Pihak PCNU Solo sendiri menegaskan bahwa kegiatan KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq di Solo akan tetap berlangsung.
Ketua PCNU Solo, Mashuri mengatakan, untuk kegiatan Gus Muwafiq di Solo akan tetap dilaksanakan pada Sabtu (7/12/2019).
"Tidak ada dampak setelah acara ini, kami tetap melaksanakan," papar Mashuri pada wartawan, Jumat (6/12/2019).
Gus Muwafiq sendiri rencaanya akan datang ke Solo, mengisi acara pengajian umum.
Dalam selebaran yang beredar, pengajian ini digelar dalam rangka Khataman Al Quran dan Haul Ponpes Al Muayyad Surakarta.
Acara digelar Sabtu (7/12/2019), pukul 19.00 Wib.
Mashuri meyayangkan adanya kericuhan yang dilakukan sekelompok ormas.
Ia mengatakan, bila ada pihak manapun yang tidak terima ucapan Gus Muwafiq yang dianggap kontroversial, maka bisa mengambil langkah hukum sesuai aturan yang berlaku.
Menurut Mashuri, Gus Muwafiq sudah meminta maaf secara terbuka ke publik.
"Kalau memang dianggap salah dan masih tidak terima silahkan ambil langkah hukum," kata Mashuri.
Sementara itu, Wakapolresta Solo AKBP Iwan Saktiadi menggatakan, terkait kegiatan Gus Muwafiq di Solo tetap akan dilakukan pengamanan sesuai SOP.
Bila nanti kedepan ada tambahan informasi dari intelegen terkait adanya peningkatan konsentrasi massa tentu akan ada tambahan personel.
"Tentu kalau dari pihak lain ada kegiatan sebaiknya juga dilaporkan pada kita," papar AKBP Iwan Saktiadi.
"Jadi setiap ada kegiatan bisa kita amankan," papar AKBP Iwan Saktiadi. (*)
Kronologi Kericuhan
Kawasan di sekitar Markas PCNU Solo, Jalan Honggowongso, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, sepat memanas Jumat (6/12/1019) sore.
Informasi yang dihimpun, beberapa jam sebelum kericuhan pecah, satu kelompok ormas melakukan aksi demonstrasi di Polresta Surakarta.
• BREAKING NEWS : Dua Kelompok Ormas Ricuh di Kawasan Kantor PCNU Solo
• Update Kericuhan di Kawasan Markas PCNU Solo : Polisi Sudah Buka Jalan Honggowongso
Dalam demo itu, mereka menuntut agar KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq, diproses hukum dengan tudingan melakukan penistaan agama.
Nah, setelah aksi tersebut, ada ormas yang pulang melewati kantor PCNU Solo di Jalan Honggowongso.
Saat itu, di depan kantor PCNU Solo, ada anggota organisasi NU Pagar Nusa dan Banser yang berjaga.
Dua kelompok tadi pun akhirnya adu mulut.

Seorang warga yang melintas jalan mengaku, kedua kelompok itu terlibat saling lempar batu.
"Saya lihat mereka itu lempar- lemparan batu," papar Wawan, seorang warga yang kebetulan melintas di sana, Jumat (6/12/2019).
Setelah memasuki waktu salat Ashar bentrokan berhenti.
Polisi kemudian membubarkan kedua kelompok massa, baik dari pihak NU dan ormas tadi.
Ketua PCNU Solo, Mashuri mebenarkan ada kericuhan di sekitar markas PCNU Solo, melibatkan pihak NU dan sebuah ormas keagamaan.
Menurut Mashuri , pihak NU sudah meminta pada kelompok ormas yang bersangkutan, agar tidak melewati Jalan Honggowongso, setelah melakukan aksi demo terkait Gus Muwafiq di Polresta Solo.
Namun ia menyayangkan, ada pihak yang masih nekat melintas, hingga akhirnya terjadi gesekan.
Sementara, Humas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Endro Sudarsono membenarkan, bila memang pihaknya melakukan demo di Polresta Solo terkait Gus Muwafiq.
Namun ia mengaku, pihaknya juga sudah mewanti-wanti, untuk pulang tidak melewati jalan depan kantor PCNU.
Itulah mengapa, Ia pun mengaku tidak mengetahui massa dari mana yang ricuh di depan markas PCNU.
Ia mengatakan, massa DSKS sudah diminta untuk pulang tidak melewati kantor PCNU Solo.
Wakapolresta Solo, AKBP Iwan Saktiadi mengatakan gesekan terjadi lantaran salah paham dan sudah dilakukan pengkondisian.
Ratusan anggota diturunkan di lokasi kejadian untuk mengamankan situasi.
Iwan memastikan, polisi tetap melakukan penjagaan di kantor PCNU Solo. (*)