Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Cara dan Tips agar Ular Tak Masuk Rumah, Menaburi dengan Garam Tidak Efektif untuk Ular

Beberapa hari belakangan ular- ular kobra tersebut ditemukan di beberapa wilayah, seperti di Klaten, Jakarta Timur, Wonosari, serta Jember.

TribunSolo.com/ISTIMEWA
Tim Pemadam Kebakaran (damkar) Klaten mengevakuasi enam anakan ular cobra dari warung mie ayam seorang warga, Sarmiati (38) di Dukuh Grembyang, Desa Karangwungu, Kecamatan Karangdowo, Klaten. 

TRIBUNSOLO.COM - Baru-baru ini fenomena ular kobra yang masuk ke permukiman membuat resah masyarakat di sejumlah daerah.

Beberapa hari belakangan ular- ular kobra tersebut ditemukan di beberapa wilayah, seperti di Klaten, Jakarta Timur, Wonosari, serta  Jember.

Menanggapi hal tersebut mengingat sangat berbahaya, apa yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah datangnya kobra masuk ke dalam rumah?

Tak Hanya 13 Ular Kobra, Ular Berbisa Lainnya Beberapa Kali Masuk ke Warung Mie Ayam di Klaten Ini

Dr Amir Hamidy, peneliti Herpetologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menerangkan tips untuk mencegah kobra datang adalah dengan menjaga kebersihan.

“Awal penghujan musim ular menetas, jadi ya waspada, bersihkan pekarangan, rumah bersih, rajin dipel, pakai wangi-wangi dan kapur barus,” ujar Amir saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/12/2019).

Ia juga mengimbau agar masyarakat tak menumpuk barang seperti kardus ataupun yang lainnya.

Selain itu, tikus adalah makanan ular sehingga jika ingin rumah terhindar dari kobra, maka rumah harus bersih dari tikus.

“Mereka memangsa tikus, tikus kencingnya bau itu dicari ular,” jelasnya.

Secara otomatis, masyarakat juga harus segera menyingkirkan sampah-sampah yang bisa menjadi makanan para tikus, yang akan menarik ular.

Saat ditanya apakah memberikan taburan garam bisa menghindarkan kobra, Amir menjelaskan, hal tersebut tidaklah efektif.

“Yang paling efektif bau menyengat, parfum pembersih lantai mereka enggak suka,” jelas dia.

Sejumlah Anakan Ular Kobra Ditemukan di Solo Raya, Komunitas Reptil Singgung Ekosistem Terganggu

Ia juga mengimbau, jika masyarakat melihat telur kobra agar memindahkan telur tersebut atau memanggil pakar, misalnya petugas Damkar ataupun komunitas anti-ular.

Amir mengingatkan, manusia hidup dengan hewan-hewan yang sudah lebih dulu ada sehingga jangan mengharapkan para kobra tersebut akan punah meskipun ia terus-menerus ditangkap.

Ia menyebutkan, fungsi kobra di ekosistem tetaplah ada, yakni mengendalikan populasi tikus.

Amir juga mengingatkan masyarakat untuk selalu paham bahwa kobra adalah jenis ular berbisa yang bisa mematikan walaupun dia baru lahir sekalipun.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved