Kenali Gejala dan Fase HIV pada Pria, Salah Satunya Penurunan Berat Badan yang Drastis
HIV merupakan virus yang menyerang kekebalan tubuh. Selain itu virus ini juga menghancurkan jenis sel tertentu yang membantu tubuh melawan infeksi
TRIBUNSOLO.COM - HIV merupakan virus yang menyerang kekebalan tubuh.
Selain itu virus ini juga menghancurkan jenis sel tertentu yang membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.
Di Amerika Serikat, jumlah pria yang hidup dengan virus tersebut lebih banyak daripada wanita.
Dengan pengobatan antiretroviral yang efektif, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dapat hidup sehat tanpa risiko menularkan virus kepada orang lain.
Gejala awal HIV pada pria seringkali tidak jelas dan tidak spesifik.
Pada pria, gejala awal HIV biasanya tidak spesifik.
• Jangan Diabaikan 5 Gejala Batu Ginjal Mengintai Kesehatan Anda, Merasa Sangat Lelah Salah Satunya
Gejala awal biasanya tertahankan dan sering disalahartikan sebagai flu atau kondisi ringan lainnya.
Orang-orang dapat dengan mudah meremehkan mereka atau salah mengira mereka untuk kondisi kesehatan ringan.
Pria dapat mengalami gejala mirip flu beberapa hari hingga beberapa minggu setelah tertular virus, yang mungkin termasuk:
- Demam
- ruam kulit
- sakit kepala
- sakit tenggorokan
- kelelahan
Selain gejala mirip flu, beberapa pria juga mungkin mengalami gejala yang lebih parah sejak dini, seperti:
- Demensia
- penurunan berat badan
- kelelahan
Gejala HIV dini yang kurang umum termasuk:
- bisul di mulut
- bisul pada alat kelamin
- malam berkeringat
- mual atau muntah
- otot yang sakit
- nyeri pada persendian
- pembengkakan kelenjar getah bening
Pria mungkin meremehkan gejala awal dan menunda menemui dokter sampai gejalanya memburuk, pada saat itu infeksi mungkin telah berkembang.
Fakta bahwa beberapa pria tidak mencari perawatan yang tepat waktu mungkin menjadi penyebab virus ini mempengaruhi pria lebih parah daripada wanita.
Seberapa umumkah HIV pada pria dan wanita?
Melansir dari Healthline, meskipun para ilmuwan dan peneliti telah membuat kemajuan yang signifikan dalam pencegahan dan pengobatan HIV selama beberapa dekade terakhir, itu tetap menjadi masalah kesehatan yang serius di sebagian besar negara di dunia.