Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Driver Gojek Demo Maxim

Kantor Maxim di Solo Tutup, Driver Maxim: Kita Tetap Semangat Narik di Kota Solo

Para driver Maxim tetap menerima orderan dari pelanggan meski kantornya di Solo sudah tutup.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
DOK. MAXIM
Ilustrasi driver ojek online Maxim yang kini juga merambah ke Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Para driver Maxim tetap menerima orderan dari pelanggan meski kantornya yang berlokasi  di Jalan Sangaji No 21 D, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, ditutup.

Seorang driver, Bagas Febrian menyampaikan pengaruh yang dirasakannya berkaitan dengan pengisian saldo.

"Saat ini untuk pengisian saldo tidak bisa ke kantor lagi, jadinya mengisi di gerai-gerai yang mendukung untuk itu," ujar dia kepada TribunSolo.com, Kamis (19/12/2019).

Kantor Maxim Solo Ditutup, Begini Kondisi Para Driver

Bagas menambahkan, Maxim Solo, belum membuka pendaftaran driver baru setelah kantor ditutup.

"Pendaftaran masih ditutup karena kantor ditutup," ujarnya.

Terkait dengan orderan yang diterima, Bagas mengungkapkan, penutupan kantor tidak mempengaruhi hal itu.

"Sama saja, cuma agak lumayan sepi, karena anak-anak sekolah sudah libur," ungkapnya.

Bagas mengapresiasi langkah yang dilakukan Maxim hingga saat ini.

Tanggapan Resmi Maxim Terkait Aksi Protes Ratusan Driver Ojol di Solo soal Penyetaraan Tarif

"Dari pihak driver saya berterima kasih, kita dibantu kenaikan tarif," kata Bagas.

"Kita dari driver Maxim menyampaikan, tidak menerima dampak apapun, dan masih tetap semangat menarik di Kota Solo," tandasnya.

Klarifikasi Manajemen Maxim

Manajemen Maxim memberikan klarifikasinya berkenaan dengan aksi protes yang dilakukan driver ojek online di Solo, Senin (16/12/2019).

Sebelumnya, TribunSolo.com memberitakan ratusan driver Gojek dan Grab se-Solo Raya demo di depan kantor ojek online Maxim di Jalan Sangaji No 21 D Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Senin pagi.

Dari pantauan di lapangan, ratusan driver ojek online (ojol) tersebut berkumpul sejak pagi pukul 09.51 WIB.

Mereka tampak menggunakan atribut lengkap di lapangan seperti jaket hingga helm.

Driver Maxim Sepakat jika Tarif Disamakan dengan Aplikasi Ojek Online Lain

Berdasarkan informasi yang dihimpun, demo yang digelar tersebut menindaklanjuti pelayangan petisi tentang penyamaan tarif yang sudah diserahkan ke pihak aplikator Maxim.

Disebutkan, penyetaraan tarif yang berlaku dari tanggal 11-14 Desember 2019.

Untuk itu mereka berkumpul menuntut kesetaraan tarif sesuai peraturan pemerintah.

Sebab, driver Gojek dan Grab menilai ini tarif Maxim masih sangat murah.

Demo tersebut berujung pada keputusan manajemen Maxim Solo menutup kantornya di Jalan Sangaji No 21 D Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Senin (16/12/2019).

Penanggung jawab Kantor Maxim Solo, Arif Yuda mengatakan, pihaknya sejak ada pertemuan beberapa waktu lalu dengan driver ojek online (ojol) Gojek dan Grab sudah melakukan tindak lanjut ke pusat.

Sebab, di Solo wewenangnya hanya pendaftaran driver, isi saldo dan peta untuk driver.

"Saya sudah sampaikan kondisi di Solo pada kantor pusat," jelas Arif Yuda kepada TribunSolo.com.

Ada arahan dari kantor pusat Maxim untuk berkonsultasi dengan pihak berwenang dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Solo.

Berkaitan dengan aksi demo ini, pihak Maxim menyayangkan aksi protes yang berpotensi ke arah persekusi.

"Aksi protes yang mengarah kepada kekerasan, intimidasi sampai persekusi sama sekali tidak dibenarkan," kata Spesialis Hubungan Masyarakat Layanan Maxim Maria Pukhova, dalam rilis yang diterima TribunSolo.com, Kamis (19/12/2019).

Maria Pukhova lantas menjelaskan soal tarif Maxim sudah dikalkulasi berdasarkan upah pendapatan di maisng-masing daerah operasional.

"Untuk harga telah dikalkulasi berdasarkan upah pendapatan daerah yang berlaku, sehingga kami berusaha membantu baik pelanggan maupun pengemudi ojol mendapatkan layanan yang murah dan ramah di kantong," ujar dia.

Ia berkeyakinan tarif Maxim saat ini masih menguntungkan dua pihak, yakni driver dan konsumen.

"Sehingga hal tersebut menjadi keuntungan bersama baik untuk pengemudi ojol maupun pelanggan. Khususnya bagi para pengemudi ojol, order mereka akan menjadi lebih banyak penghasilan mereka pun akan terjamin," lanjutnya.

Maria menambahkan, pihak yang protes pun bisa mendaftar dan bekerja sama dengan Maxim.

"Dengan kami, mereka dapat menghasilkan uang dengan lebih baik karena ada banyak order. Jadi tidak perlu melakukan aksi-aksi yang merugikan banyak pihak serta meresahkan masyarakat seperti ini," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved