Tanah Amblas di Manyaran Wonogiri
Fenomena Tanah Amblas 16 Meter di Wonogiri : Sumur Warga Langsung Kering, Pondasi Rumah Bergeser
Fenomena Tanah Amblas 16 Meter di Wonogiri, Sumur Warga Kering, Pondasi Rumah Bergeser
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Fenomena tanah amblas di Desa Bero, Kecamatan Manyaran, Wonogiri, pada Kamis (19/12/2019) kemarin, terjadi di tanah milik Sriwidodo dan Mursinah, warga Dusun Jetis Kidul, RT 02 / RW 02.
• Tanah di Manyaran Wonogiri Tiba-tiba Amblas, Membentuk Jurang Sedalam 16 Meter
Menurut Ketua BPBD Wonogiri, Bambang Hariyanto kejadian ini bukan kali pertama terjadi di Manyaran.
Pada 2018 lalu di Dusun Platar, Desa Pijiharjo, Manyaran juga pernah mengalami tanah ambles.
Bambang mengatakan ada beberapa dampak mendasar akibat tanah yang amblas ini.
"Dampaknya tanah amblas merusak lahan pertanian warga, beberapa rumah terdampak rekahan meskipun skala kecil," kata Bambang Hariyanto saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Jumat (20/12/2019).
Beberapa sumur warga mengalami potensi penurunan debit air, bahkan sumber potensi air di Sendang Belik setempat mengalami kering.
"Pada lahan pertanian yang terdampak lubang penurunan, berdasarkan laporan pemilik lahan mengalami penurunan produksi dan kehilangan periode masa tanam," jelasnya.
Untuk saat ini pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat disekitar lokasi, untuk tidak melakukan aktifitas di lokasi tanah yang amblas.
"Karena mungkin terjadi perkembangan dampak penurunan tanah," imbuhnya.
Sehingga BPBD Wonogiri membuat pagar pembatas disekitaran lokasi lubang tanah yang amblas.
"Kami mengalihkan aliran air, agar tidak masuk kedalam lubang,"
"Kami juga menutup setiap rekahan maupun keberadaan lubang penurunan agar aliran air tidak masuk," ungkap Bambang.
Bentuk Lubang Besar
Warga Dusun Jetis Kidul, RT 02 / RW 02 Desa Bero, Kecamatan Manyaran, Wonogiri dikejutkan dengan amblasnya tanah.