Polemik Soal Natuna, Inilah Perbandingan Kekuatan Militer China dan Indonesia
Indonesia secara tegas menolak klaim China terhadap perairan Natuna berdasarkan jejak sejarah (historic rights) dan sembilan garis putus-putus
Mengutip dari Kementerian Keuangan dari Kompas.com, pada 2018 militer Indonesia punya anggaran sebesar Rp 107 triliun.
Pada 2019, anggaran Kementerian Pertahanan naik sebesar Rp 108 triliun dan di 2020 dianggarkan 127 triliun.
3. Perbedaan peringkat kekuatan militer
Negara China berada di peringkat urutan ke-3 dunia, sementara Indonesia berada di di peringkat 15 untuk kekuatan militer.
Dari jumlah pasukan juga militer China berada di atas Indonesia.
4. Indonesia punya pasukan khusus yaitu TNI AL Detasemen Jalamangkara (Denjaka).
Mengutip dari Serambi News, Navy Seal AS rutin latihan bersama Denjaka. Denjaka tergolong ekstream dan berbahaya.
Ketika latihan, personel Denjaka berlatih menembak jarak dekat dan saling berhadap-hadapan memakai peluru tajam.
Ada juga demo penerjunan dari udara untuk membebaskan teroris dengan cara terjun dari atap gedung atau kapal kecil.
Denjaka adalah orang terpilih dan terbaik di satuan. Personel ini bertugas di pasukan khusus TNI AL. Satuan elit ini mengadakan latihan di tempat yang bermatra lautan
Selain berlatih ilmu bertempur, Denjaka juga dibekali ilmu kejiwaan dan analisa situasi khusus.
Hingga kini, keberadaan satuan ini terkesan dirahasiakan. Bahkan penugasannya pun acap kali tak diakui ataupun tercatat resmi oleh Markas Besar TNI.
• Negosiasi dengan China Dinilai Bukan Solusi yang Tepat soal Natuna, Ini 4 Alasannya
5. Perkembangan teknologi militer China
Mengutip dari Kompas.com, laporan itu dirilis oleh Center for New America Security dan ditulis oleh Mantan Wakil Menteri Pertahanan Robert Work dan eks asisten khususnya, Greg Grant.
Dalam laporan tersebut, eknologi militer Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) sudah mulai menyamai AS.