Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tanggapi Konflik Iran-AS, SBY Sebut Dunia Tengah Hadapi Ancaman Serius

Mantan Presiden RI mempertanyakan Soesilo Bambang Yudhoyono, dunia tengah membahas soal pertentangan yang dilakukan di Timur Tengah , antara Iran dan

Editor: Reza Dwi Wijayanti
KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan pers kampanye akbar pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/6/2018). 

TRIBUNSOLO.COM -  Mantan Presiden RI mempertanyakan Soesilo Bambang Yudhoyono, dunia tengah membahas soal pertentangan yang dilakukan di Timur Tengah , antara Iran dan Amerika Serikat .

Ia menyambut perkembangannya di Timur Tengah. Terkait dengan reaksi yang dilontarkan oleh pihak-pihak utama seperti Irak , Iran, dan AS , baik di tingkat pemimpin puncak, eksekutif, legislatif, militer hingga masyarakat.

"Bukan hanya aksi-aksi nyata yang dilakukan di masing-masing negara, tetapi juga pada hebohnya sikap ancam-perlawanan, perang mulut dan retorika besar yang digaungkan," tulis SBY seperti dikutip Kompas.com melalui akun Facebook resminya, Rabu (8/1) / 2020).

Kesal Tak Dikasih Uang untuk Bayar Hutang, Pria di Blitar Tega Hajar Ibu Kandungnya

Konflik AS dan Iran Memanas, Kemenlu Keluarkan Imbauan untuk WNI

Menurut dia, situasi geopolitik Timur Tengah yang mendidih dapat membuat keamanan internasional rapuh.

Lebih dari setahun yang lalu, SBY menghapus, ada lebih dari 30 negara yang mengeluarkan penjelasan setelah maraknya gerakan protes sosial oleh masyarakat.

Mereka, sebut Ketua Umum Partai Demokrat, menentang pemimpin dan pemerintahannya Karena harus tidak mendapatkan keadilan, ekonomi sulit, serta ruang kebabasan untuk berekspresi disetujui.

“Mengapa banyak pihak bersungguh-sungguh dengan perkembangan terbaru di kawasan ini, karena banyaknya negara yang melibatkan diri dengan kepentingan yang berbeda-beda. Belum 'aktor non-negara' yang selama ini ikut meramaikan benturan politik, sosial dan keamanan yang ada, ”kata dia.

Sejauh ini, tulis SBY, masyarakat dunia hanya berfokus pada Iran, Irak dan AS. Padahal, ada negara yang ikut berpartisipasi, mulai dari Rusia, Turki, Israel, Suriah, Arab Saudi, Libya, Mesir, Qatar, Afghanistan, dan Yaman, serta negara aliansi NATO lainnya.

“Kalau ada yang makin memburuk dan belasan negara itu mau, mau di posisi yang berhadap-depan memang ada yang merasa takut. Karena sebagian dari kita mulai bertanya, jangan-jangan perang dunia yang kita takutkan terjadi lagi. Akankah kesitu? ”Kata SBY.

Sebelumnya, Iran melalui Garda Revolusi menyatakan, mereka menghujani markas AS dan sekutunya di Irak dengan "kemerdekaan rudal".

Operasi yang diumumkan merupakan pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh AS pada Jumat pekan lalu (3/1/2020).

Dilansir Sky News Rabu (8/1/2020), "ditolak rudal" itu ditembakkan Divisi Luar Angkasa Garda Revolusi Iran, dan dinamai "Martir Soleimani".

Sumber keamanan UNTUK AFP mengungkapkan, serangan itu terjadi dalam tiga gelombang selepas tengah malam waktu lokal.

Balas Dendam Tewasnya Mayjen Qasem Soleimani, Iran Hujani Markas Pasukan AS di Irak dengan Rudal

Asosiasi Perparkiran Hormati Keputusan Dishub Soal Pengelola Parkir City Walk Slamet Riyadi Solo

Sembilan sumber menghitung sembilan rudal yang menghantam markas pasukan AS di Ain al-Assad, Irak barat.

Sementara Pentagon menerangkan serangan juga terjadi di instalasi yang berhasil koalisi internasional pimpinan AS di Arbil.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved