Berita Sukoharjo Terbaru
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Waspadai Virus Antraks yang Serang Hewan Ternak
Maraknya penyakit antraks yang terjadi di kawasan Gunungkidul, membuat Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo lakukan pencegahan.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Maraknya penyakit antraks yang terjadi di kawasan Gunungkidul, Yogyakarta, membuat Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo melakukan tindakan pencegahan.
Kabupaten Sukoharjo, utamanya diwilayah selatan merupakan kawasan yang berbatasan langsung dengan Gunung Kidul, sehingga Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo lebih mewaspadai pergerakan hewan ternak, utamanya sapi.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Yuli Dwi Irianto mengatakan, jika pihaknya saat ini telah menyurati koordinator-koordinator yang tersebar di kantor kecamatan, pedagang sapi, jagal sapi dan kelompok-kelompok ternak sapi agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit antraks yang saat ini muncul di Kabupaten Gunungkidul.
"Kita minta kepada para pelaku usaha hewan sapi agar meningkatkan kewaspadaan" katanya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (23/1/2020).
• Kasus Antraks di Gunungkidul, Pemprov Jateng akan Awasi Distribusi Ternak di Daerah Perbatasan
Dia menuturkan, saat ini di Sukoharjo belum ada temuan hewan ternak postif antraks.
Namun penyakit antraks sudah menyerang di beberapa wilayah di Solo Raya, yakni Karanganyar, Boyolali dan Wonogiri.
Menurutnya daerah tersebut merupakan daerah endemis, sehingga kemungkinan nanti bisa timbul lagi.
"Alhamdulillah sampai saat ini Sukoharjo belum ada kasus kematian sapi yang disebabkan antraks."
"Jika ada pedagang yang mengambil sapi di pasar-pasar daerah Kabupaten Gunungkidul ya tolong harus berhati-hati, tidak beli sapi dari sana dulu saja daripada nanti ada yang kena," paparnya.
• Ciri-ciri Sapi yang Terjangkit Antraks, Inilah yang Harus Dilakukan Agar Aman dan Tidak Tertular
Selain itu, jika ada sapi dari Gunungkidul yang masuk ke Sukoharjo maka dinas mencoba mengefektifkan tugas-tugas koordinator yang ada di kecamatan.
Namun jika sudah terlanjur dibeli maka akan dilakukan pemantauan.
"Kalau sudah beli dipantau kesehatannya, kalau memang beberapa hari kemudian tidak ada gejala-gejala sakit berarti aman dan sehat," katanya.
Menurutnya, sejauh ini belum ada pasokan hewan ternak sapi dari Gunungkidul.
Namun semisal nanti ditemukan maka solusi yang diambil dari dinas yakni dengan menerjunkan tim unit reaksi cepat untuk melakukan pengobatan.