Ini Gambaran Wuhan China yang Terisolasi karena Virus Corona, Keluarga Mahasiswa Solo Diminta Tenang

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Warga Negara Indonesia (WNI) yang terisolasi di Kota Wuhan China gara-gara mewabahnya virus corona, dilaporkan dalam keadaan yang baik.

Hal tersebut diungkapkan salah satu mahasiswa Indonesia kuliah di Central China Normal University di Kota Wuhan, Ahmad Syaifudin
Zuhri (35) kepada TribunSolo.com, Selasa (28/1/2020).

Dia mengatakan, WNI di sana sempat khawatir karena mewabahnya virus corona ini.

"Namun kami percaya dengan otoritas setempat, sehingga kami tidak terlalu panik dan khawatir," katanya.

Sedikitnya ada 93 WNI yang ada di Kota Wuhan, yang didominasi mahasiswa.

Dia mengatakan, awal kota diisolasi, masyarakat sempat kesulitan mendapatkan logistik, karena libur Imlek.

Namun seiring libur Imlek yang telah berakhir, logistik saat ini sudah semakin mudah didapat.

Mahasiswa S3 jurusan Hubungan Internasional (HI) ini mengatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk China juga telah
bekerja dengan baik

"KBRI kita sudah berkerja dengan baik, dengan membentuk tim khusus terkait pemantauan WNI kita di Kota Wuhan," kata dia.

"Saat ini KBRI telah mengirimkan bantuan logistik, itu info terbaru yang saya dapat," jelasnya.

• Kesaksian Mahasiswa Solo yang Kuliah di Wuhan China : Ternyata Banyak Video soal Wuhan yang Hoax

• Virus Corona Merebak, Orangtua Mahasiswi Boyolali yang Terjebak di Sichuan China Intens Tanya Kabar

Dia mengatakan otoritas setempat berupaya menanggulangi wabah virus corona ini, sehingga WNI percaya kinerja otoritas setempat.

Dari pantauannya, banyak video hoax yang tersebar di media sosial, seperti video orang yang terkena penyakit epilepsi yang tiba-tiba
jatuh dan kejang.

• Ditangani dengan Baik, Mahasiswa Indonesia di Cina Berharap Masyarakat Tak Panik soal Virus Corona

• Tanggapi Virus Corona, Fedi Nuril: Mudah-mudahan Aman Tapi Tetap Waspada

Bahkan video beberapa tahun lalu saat wabah virus Sars menyerang negeri tirai bambu, menurutnya diunggah kembali dengan embel-embel virus Corona.

"Kalau khawatir, dan ada WNI yang diwawncarai televisi hingga menangis, itu manusiawi menurut saya," aku dia.

"Tapi situasinya di sana tidak separah itu," imbuhnya.

Saat ini dia masih memantau perkembangan di Kota Wuhan dari pemberitaan media massa, chat grup, dan komunikasi dengan istrinya
yang masih terjebak di sana.

"Saat ini kita selalu berdoa, selalu mendoakan dan saling mendukung satu dengan yang lain," pungkasnya. (*)