Leptospirosis Serang Warga Sukoharjo
Bakteri Leptospira Serang Organ Vital yang Dimaunya hingga Sebabkan Kematian, Ini Penjelasan Dokter
Bakteri Leptospirosis saat ini tengah mewabah di Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Bakteri Leptospirosis saat ini tengah mewabah di Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar.
Di Sukoharjo telah ditemukan empat kasus pasien positif bakteri Leptospirosis, sementara di Karanganyar di laporkan ada empat orang
meninggal karena bakteri tersebut.
RS UNS Solo yang terletak di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo sudah merawat enam pasien positif bakteri leptospirosis.
Dokter spesialis penyakit dalam RS UNS, Coana Sukmagautama menekankan, leptospirosis tersebar melalui urin tikus yang terkena bakteri
leptospira interrogans, khususnya dihewan pengerat seperti tikus.
• Empat Orang di Sukoharjo Positif Leptospirosis, Begini Kondisinya Kini yang Dirawat di RS UNS
Penyebarannya ke manusia melalui dua cara, bisa secara langsung maupun tidak langsung.
"Lima pasien yang positif bakteri Leptospirosis karena kontak tidak langsung dengan Tikus, yaitu melalui media urin tikus yang terkena
bakteri," aku dia saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (4/2/2020).
"Satu pasien lagi karena terkena gigitan tikus," katanya.
Pasien dangan gejala ringan dan sedang yang positif leptospirosis akan mengalami gejala awal seperti demam, nyeri otot
betis maupun kepala, dan untuk pasien yang kategori berat akan mengalami pendarahan mata.
"Untuk kategori yang masih ringan dan sedang sangat sulit dideteksi, karena hampir sama seperti demam biasa," paparnya.
"Tapi kalau sudah demam lebih dari tiga hari, lalu yang khas lagi ada nyeri otot utamanya nyeri otot di lutut, dan pendarahan di mata,
disarankan untuk segera cek ke dokter untuk uji laboratorium," aku dia.
• Empat Orang di Sukoharjo Positif Leptospirosis, Begini Kondisinya Kini yang Dirawat di RS UNS
Hanya saja untuk mengidentifikasi pihaknya akan wawancara dulu riwayat pasien, seperti profesinya apa, lingkungannya tinggal, dan ada riwayat yang berkaitan dengan tikus atau tidak.
Serangan leptospirosis yang menyerang manusia ini disebut juga dengan penyakit seribu muka.
• Waspada Leptospirosis di Musim Penghujan, Jangan Buang Bangkai Tikus di Jalan
Karena pasien positif bakteri leptospirosis ini bisa menyerang berbagai organ vital dalam tubuh secara acak.
"Umumnya bisa menyerang liver atau ginjal, yang mengakibatkan tidak berfungsinya kedua organ itu," jelasnya.
"Tapi ada beberapa temuan yang juga menyerang paru-paru atau jantung," terangnya.
Dalam kategori pasien yang parah, Llptospirosis ini bisa mengakibatkan seseorang meninggal dunia.
"Untuk mencegah bakteri leptospira, kita sarankan untuk beberapa pasien melakukan cuci darah," tandasnya. (*)