Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berawal Saling Ejek Pelajar SMP Tewas Ditendang Temannya, Ibu Korban: Mau Ikut Mati

Rintihan ibunda pelajar SMP yang tewas karena ditendang teman di Sidakalang, bilang ingin ikut meninggal bersama anak.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
(iStockphoto)
Ilustrasi 

TRIBUNSOLO.COM -  Rintihan ibunda pelajar SMP yang tewas karena ditendang teman di Sidakalang, bilang ingin ikut meninggal bersama anak.

Sebuah kalimat pilu yang terlontar dari ibunda Samuel Pandapotan Nainggolan (15), pelajar SMP di Sidikalang, Kabupaten Dairi, yang tewas karena berkelahi dengan temannya, Santoso Ompusunggu (14).

Samuel diketahui terkena tendangan lutut khas seni bela diri Muay Thai di bagian ulu hati.

Kanit Resum Sat Reskrim Polres Dairi, Iptu Mulia Simamora mengungkapkan, duel maut ini bermula dari saling ejek antara Santoso dan Samuel, terjadi sepulang jam sekolah, sekitar pukul 12.00 WIB.

Diduga Tertekan dengan Masalah Keluarga, Siswi SMA di Trenggalek Nekat Minum Cairan Pembersih Lantai

Setelah Selfie, Remaja Asal Grobogan Tewas Tenggelam di Sungai

"Pemicunya karena saling ejek. Korban mengatai pelaku, karena sebelumnya pelaku sempat dihukum guru. Dikatai bodoh, begitu," ungkapnya.

Karena tak tahan, lanjut Mulia, Santoso tersulut emosi dan menendang bagian ulu hati Samuel menggunakan dengkul.

"Menurut penuturan saksi-saksi, korban langsung lemas begitu kena tendangan dan tergeletak ke tanah," tutur Mulia.

Sejumlah siswa yang menyaksikan kejadian itu kemudian melapor kepada guru. Sejurus kemudian, Samuel dibawa ke IGD RSUD Sidikalang.

"Sesampai di RS, dokter menyatakan korban sudah meninggal dunia," pungkas Mulia.

Meski demikian, nyawanya tak tertolong lagi.

Untuk memastikan penyebab kematian Samuel Pandapotan Nainggolan, maka jenazahnya diautopsi di RS Bhayangkara Medan.

Pamar korban, Paniel Hutabarat menuturkan kondisi ibunda Samuel Pandapotan Nainggolan yang masih syok karena anak tunggalnya meninggal.

Diceritakan Paniel Hutabarat, ibunda Samuel itu sebentar menangis seraya menyebut nama sang putra, kemudian pingsan.

Dengan kondisinya seperti itu, Paniel Hutabarat menegaskan kondisi ibunda Samuel yang belum bisa diajak berbicara.

"Belum bisa diajak bicara, sampai saat ini ibu korban selalu menangis dan memanggil-manggil nama anaknya terus. Kami juga masih terus berjaga-jaga karena takut terjadi apa-apa."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved