Solo Merawat Toleransi
Merawat Toleransi di Solo, Pemkot Unggulkan Kebijakan 3WMP Sebagai Bukti Negara Hadir, Ini Caranya
Pemkot Solo membongkar kiat khusus merawat toleransi yang dinilai terawat dengan baik di tengah-tengah masyarakat Kota Bengawan yang beragam.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pemkot Solo membongkar kiat khusus merawat toleransi yang selama ini dinilai terawat dengan baik di tengah-tengah masyarakat Kota Bengawan yang beragam.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menilai negara harus hadir secara langsung dalam merawat toleransi yang telah terbentuk dalam masyarakat.
"Kami pastikan negara hadir, Pemkot bersama masyarakat," katanya saat menjadi satu di antara empat narasumber dalam Diskusi Publik Ngobrol Mewah 'Solo Merawat Toleransi' di Kantor Tribunnews, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Selasa (11/2/2020).
Selain orang nomor satu di Solo itu, ada pembicara lain yakni Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai, Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf Wiyata Sempana Aji dan Ketua Pembina Yayasan Perdamaian Lintas Agama dan Golongan (YPLAG), KH Mohammad Dian Nafi.
• Indahnya Toleransi, Tia AFI Beri Hadiah untuk Orangtua Kandungnya yang Merayakan Natal
Bentuk merawat toleransi menurut dia, salah satuhnya dengan kepedulian pemerintah.
"Terlebih Presiden mengajak supaya negara hadir tidak sekedar hadir menengok rakyatnya namun bisa menjawab apa yang diharapkan rakyat," kata dia.
Kehadiran negara di masyarakat itu bisa dilakukan lewat pengimplementasian nilai 'Gotong Royong'.
• Ramalan Zodiak Selasa 7 Januari 2020: Virgo Jangan Biarkan Intoleransi Menguasaimu Hari Ini
"Gotong royong bagaimana upaya kita lakukan supaya di Solo ini toleransi bisa terjaga, bagaimana kebijakan-kebijakan pemerintah berpihak kepada masyarakat tanpa memandang suku, agama, dan ras," tutur Rudy.
Waras, Wasis, Wareg, Mapan, dan Papan (3WMP) menjadi kebijakan unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam merawat toleransi dalam masyarakat.
Apalagi, 3WMP itu melingkupi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya masyarakat Solo.
• Kisah Viral Rebana Ponpes di Demak Iringi Lagu Toleransi saat Perayaan Natal, Ini Cerita Dibaliknya
"Masyarakat itu butuh waras, wasis, wareg, mapan, dan papan, itu telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat Indonesia," jelas Rudy.
Melalui 3WMP, Pemkot Solo ingin mewujudkan masyarakat yang sehat secara jasmani, rohani maupaun ekonomi.
"Waras itu mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani, sehat rohani, sehat pergaulan, sehat bicara, dan sehat ekonominya," kata Rudy.
"Tak hanya itu, masyarakat butuh pendidikan, mereka diharapkan bisa wasis berbicara menyampaikan dan menerima perbedaan pendapat, ini yang selalu kami sampaikan ke masyarakat," imbuhnya memebeberkan.
• Jelang Perayaan Natal 2019, Begini Pesan Menag Fachrul Razi soal Tekankan Makna Toleransi