Berita Soloraya Populer: Jan Ethes Nangis sebelum Manggung hingga Warga Baki Gantung Diri di Makam
Rangkuman berita lokal Soloraya terpopuler TribunSolo.com, Minggu (16/2/2020): Jan Ethes Nangis sebelum Manggung hingga Warga Baki Gantung Diri.
TRIBUNSOLO.COM - Berikut rangkuman berita lokal di Soloraya yang terpopuler di TribunSolo.com, Minggu (16/2/2020).
Simak selengkapnya di bawah ini:
Jan Ethes Sempat Menangis sebelum Manggung
Ada cerita menarik di balik layar sebelum Jan Ethes manggung di Hartono Mall, Solo Baru, Sukoharjo Minggu (16/2/2020).
Hal itu diungkapkan Gibran Rakabuming Raka, bahwa putra sulungnya tersebut menangis sebelum naik ke atas panggung pentas electone.
"Tadi anaknya nangis, tidak mau saya ajak pulang, maunya sama kakeknya," tutur Gibran, Minggu (16/2/2020).
Gibran dan Selvi pun langsung menenangkan Jan Ethes.
Setelah tenang, Jan Ethes langsung menunjukkan kepandaiannya memainkan electone.
Ibu Negara Iriana Jokowi dan istri Gibran, Selvi Ananda turut menyaksikan kebolehan Jan Ethes.
Jan Ethes sempat terlihat malu - malu saat berada di atas panggung.
Viral Video Pembuang Sampah di Bengawan Solo
Baru-baru ini viral di media sosial soal video seseorang yang membuang sampah di Sungai Bengawan Solo.
Terkait hal ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo menyayangkan viralnya video pembuang sampah di Sungai Bengawan Solo, Sabtu (15/2/2020) kemarin.
Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Agus Sis Wuryanto berjanji mengungkap identitas pembuang sampah itu.
"Segera kita koordinasikan dengan pihak kepolisian untuk mengungkap pemilik sepeda motor beserta identitasnya," tulisnya dalam pesan singkat, Minggu (16/2/2020).
Agus juga berencana meluaskan patroli personelnya di beberapa titik Sungai Bengawan Solo.
Dia berterima kasih masyarakat turut aktif mengawasi berbagai pelanggaran di Kota Solo.
"Iya, di Solo itu Perda-nya lingkungan."
"Kita punya team dari OPD dan TNI Polri untuk menyikapi kejadian tersebut," tambahnya.
1 Warga Karanganyar Meninggal Dunia karena Leptospirosis
Kasus leptospirosis di Karanganyar mengakibatkan warga Desa Alas Tuo, Kecamatan Kebakkramat, Kamiyem, meninggal dunia.
Kasus tersebut pula setidaknya menjadi pembelajaran bagi anggota keluarga untuk menerapkan perilaku hidup sehat dan menjaga lingkungan.
Dikutip TribunSolo.com dari Tribunjateng.com, cucu Kamiyem, Surahmi (35) menceritakan, sang nenek pada awalnya mengalami gejala panas dingin beberapa hari setelah beraktivitas di sawah.
Karena tidak ada perkembangan setelah sempat dirawat di rumah, akhirnya dibawa ke Rumah Sakit (RS) Griya Husada Karanganyar untuk mendapatkan perawatan medis.
"Trombositnya turun, disarankan dirujuk ke RS Hermina Surakarta," katanya saat ditemui Tribunjateng.com di kediamannya, Jumat (14/2/2020).
Pascakejadian itu, ia sempat makin khawatir.
Pasalnya gejala penyakit kencing tikus sulit dikenali karena mirip gejala DBD.
Surahmi mengungkapkan, dari keterangan dokter yang menangani neneknya, penyebab neneknya bisa terkena penyakit leptospirosis kemungkinan sehabis dari sawah tidak bersih-bersih dan langsung makan.
WNI Klaten Akhirnya Bertemu Istri yang Terjebak di Wuhan
Warga Malangan, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Achmad Syaifudin Zuhri (35), mengungkapkan rasa bahagianya setelah melihat istrinya, Hilyatu Millati Rusydiyah (33), kembali ke kampung halaman.
Syaifudin menceritakan istrinya sempat terjebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Hingga saat kembali ke Indonesia, Millati harus menjalani karantina di Natuna, Kepulauan Riau.
Dihimpun TribunSolo.com, Millati tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang pada Sabtu (15/2/2020) malam.
"Saya sangat bahagia sekali bisa bertemu kembali dengan istri," ungkap Achmad.
Rasa suka citanya tak bisa ditutupi saat menceritakan pertemuannya kembali dengan sang istri.
"Saya menunggu istri saya di bandara, setelah istri saya turun dari pesawat, saya langsung menghampiri dan memeluknya," terangnya.
Warga Baki Gantung Diri di Makam
Warga Baki bernama AD (44) nekat gantung diri di Makam Culi, Desa Ngemplak, Kecamatan Kartasura Minggu (16/2/2020) pagi.
Aksi nekat AD tersebut diketahui lantaran dirinya mengalami sakit epilepsi atau ayan dan tidak kunjung mendapatkan pekerjaan tetap.
Kapolsek Kartasura, AKP Dani Permana Putra mengatakan, kejadian tersebut diketahui warga yang melintas di lokasi kejadian kemudian melapor ke Polsek Kartasura.
Anggota yang mendapat laporan kemudian bergegas ke lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Benar di sini terjadi peristiwa bunuh diri di salah satu makam," jawab Dani, Minggu (16/2/2020).
AKP Dani mengatakan, tidak ada tanda - tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Petugas juga sudah menghubungi keluarga dari AD.
(*)