Jarang Diketahui, Inilah 5 Alasan Ditolaknya Pelamar Kerja oleh Sebuah Perusahaan
Mendapat hadiah undian atau ungkapan cinta diterima oleh kekasih mungkin adalah dua hal yang terasa sangat menyenangkan dalam hidup.
TRIBUNSOLO.COM - Mendapat hadiah undian atau ungkapan cinta diterima oleh kekasih mungkin adalah dua hal yang terasa sangat menyenangkan dalam hidup.
Namun, ada hal lainnya yang tak kalah menyenangkan dan melegakan, yaitu diterima bekerja.
• Cara Sukses dalam Wawancara Kerja, Berikut 5 Tips yang Jarang Diketahui
Perasaan bahagia itu bisa bertahan hingga berhari-hari, namun tidak semua orang cukup beruntung untuk mendapatkan panggilan kerja impiannya karena banyaknya kandidat yang juga melamar di posisi yang sama.
Tak menutup kemungkinan seseorang juga membuat kesalahan yang sama berkali-kali ketika melamar pekerjaan.
Jika kamu merupakan satu-satunya, jangan berkecil hati, cobalah lihat kembali apakah kamu melakukan salah satu kesalahan di bawah ini?
1. Tidak sesuai kualifikasi
Ada alasan mengapa para pemberi kerja menyebutkan secara spesifik jumlah tahun pengalaman kerja atau kualifikasi edukasi tertentu yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan.
Menurut sebuah survey terbaru, lebih dari 50 persen lamaran kerja ditolak karena para kandidat tidak memenuhi kualifikasi yang diminta.
Beberapa pelamar mungkin punya pengalaman kerja terlalu banyak dari yang dibutuhkan (over qualified) dan sebagian lainnya justru kurang pengalaman (under qualified). Dua-duanya menjadi alasan yang valid bagi para pelamar untuk menolak mereka.
2. Melamar lebih dari batas waktu
Semua pelamar, terutama pekerjaan di pemerintahan atau sektor publik memiliki aturan yang sangat ketat.
Mereka tidak akan pernah mempertimbangkan lamaran kerja yang dimasukkan melewati batas waktu yang ditentukan.
Jadi, penting bagi para kandidat untuk tahu batas penerimaan lamaran kerja sehingga tidak ketinggalan.
• Lowongan Kerja BUMN untuk Lulusan Sarjana di Anak Perusahaan PT KAI, Ditutup 21 Februari 2020
3. Tidak profesional di media sosial
Media sosial menjadi bagian dari hidup kita, namun masih banyak orang yang mengabaikan pentingnya menjaga perilaku bermedia sosial.