Kisah Wiyata Dandim 0735/Surakarta, 15 Tahun Ditempa di Kopassus Kini Jaga Kampung Halaman Jokowi
etkol (Inf) Wiyata Sempana Aji menjadi salah satu sosok penting yang bertugas 'menjaga' kampung halaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kota Solo.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR – Lima bulan ini, Letkol (Inf) Wiyata Sempana Aji menjadi salah satu sosok penting yang bertugas 'menjaga' kampung halaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kota Solo.
Ya, perwira lulusan Akademi Militer (Akmil) 2001 itu kini menjabat Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta sejak 12 September 2019.
Siapa sangka, sebelum ke Solo, pria kelahiran Bandung 21 Oktober 1980 itu telah malang melintang di pedalaman Indonesia hingga penjuru dunia dalam hal kemiliteran.
Jejak karirnya terbilang cemerlang dan mulus sehingga bisa menjadi bagian penting dalam tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
• Dandim Surakarta Sebut Solo Bisa Jadi Contoh Kota Toleransi, Begini Alasannya
Wiyata pernah bertugas di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sebanyak dua kali saat penumpasan kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) hingga ke Bumi Cendrawasih di Papua untuk menumpas kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Saat itu sekitar 2003 hingga 2008, dirinya masih berada dalam satuan elite TNI yang bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Dia berada di Grup 1/Para Komando Serang Banten yang selanjutnya dipindahtugaskan di Grup 3/Sandi Yudha di Cijantung Jakarta Timur.
"Saya bertugas saat itu di kawasan konflik Aceh," ungkapnya saat menjadi pembicara dalam Tamu Kita di gedung Tribunnews Solo, Jalan Adi Soemarmo, Kecamatan Klodran, Karanganyar, Rabu (19/2/2020).
"Termasuk di rimba Papua saya ditempa di sana," terang dia menceritakan.
• Empat Prajurit Istimewa dari Kodim Dandim 0725/Sragen Dikirim ke Papua, Berikut Ini Tugasnya
Baginya tugas di pinggiran Indonesia yang sebagian besar masih belantara dan rimba, mengajarkan banyak hal.
Di antaranya memahami situasi konflik yang penuh dinamika dan kemampuan dalam berbagai hal.
"Akhirnya kan jadi modal saat saya pindah di Solo yang begitu aman dan tenang," harap dia.
Karirnya semakin moncer saat menapaki di Markas Kopassus (Makopassus) Cijantung pada 2015.
Berkat kegigihannya dan jiwa kepemimpinannya, ayah satu anak itu dikembalikan ke Grup 3/Sandi Yudha di Cijantung pada 2017.