Sering Makan Sabun hingga Sakit, Tiga Kakak Beradik di Tapanuli Terbengkalai Setelah Orangtua Cerai
Kurangnya perhatian keluarga dan orang tua, tiga bocah bersaudara di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara terbiasa memakan sabun.
"Itu memang kita sayangkan. Apalagi sang ayah bisa dikatakan punya gangguan psikis, tidak punya pekerjaan tetap dan ditinggalkan ibu mereka," kata Fadhil.
Menyikapi masalah tersebut, Fadhil bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan setempat dan dinas terkait sudah melakukan upaya dan penanganan yang diperlukan.
"Memang sebelumnya berat badan Andika 10,09 kilogram, dan setelah kita rawat maksimal dengan memberikan makanan, susu, vitamin dan lainnya, berat badannya bertambah menjadi 11,04 kilogram," ujar Fadhil.
• Sederet Fakta Terkait Seorang Gadis yang Diperkosa Ayah, Kakak dan Sepupu hingga Korban Alami Trauma
Dibawa ke panti asuhan
Melihat kondisi ketiganya tidak ada yang mengurus, pihak kecamatan dan disetujui pihak keluarga bersepakat untuk menempatkan Nopriani, Yuliani dan Andika di Panti Asuhan.
"Kita sudah buat surat pernyataan, ketiganya kita tempatkan di Panti Asuhan. Tujuannya biar ada yang mengurus, dan soal kesehatan juga sudah kita koordinasikan untuk terus dicek secara rutin," ungkap Fadhil.
Begitu juga dengan status sekolah Nopriani yang duduk di bangku kelas 3 SD dan Yuliani di kelas 2 SD, akan diurus dan dipindahkan ke sekolah yang ada di Panti Asuhan Amaliah Atthohir di Desa Hutatonga, Kecamatan yang sama.
Saat dibawa ke Panti Asuhan, Andika sang Adik tampak gembira, dia tak mau lepas dari gendongan petugas yang membawanya.
Begitu juga Yuliani, tampak semangat dan langsung beradaptasi dengan teman-temannya yang ada.
Namun tidak bagi Nopriani, sang kakak tampak terus menangis dan terlihat menolak dibawa ke Panti Asuhan. Dia tak mau berpisah dengan ayah dan neneknya.
(Kompas.com / Kontributor Padang Sidempuan, Oryza Pasaribu)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orangtua Cerai, Tiga Kakak Beradik Ini Terbengkalai, Hobi Makan Sabun hingga Sakit",