Ganjar Pranowo akan Copot Jabatan Kepala Sekolah yang Terbukti Terpapar Radikalisme
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, siap mencopot jabatan kepala sekolah yang terbukti terpapar radikalisme.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Baru-baru ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memposting video di akun Instagramnya.
Video tersebut yang menyebutkan Ganjar siap mencopot jabatan kepala sekolah yang terpapar radikalisme.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Pramana, saat ditemui di Wisata Sungai Poitan, Jagalan, Karangnongko, Klaten, menjelaskan maksud video yang diunggah Ganjar.
• Dampak Banjir di Jalan Raya Sukoharjo, Bikin Mobil Pengendara Mogok
"Dalam video tersebut sudah jelas, Ganjar di situ sedang melaksanakan kesepakatan kepada kepala sekolah se Jateng," ucap Sarwa kepada TribunSolo.com, Minggu (1/3/2020)
Sarwa mengatakan, Ganjar berbicara kepada kepala SMA,SMK, dan SLBN seluruh Jawa Tengah dan meminta seluruh kepala sekolah untuk menandatangani Pakta Intergritas.
"Ganjar Pranowo berbicara kepada seluruh kepala sekolah SMA, SMK dan SLBN se Jateng untuk menandatangani Pakta Intergritas," ucap Sarwa
Ia menerangkan isi Pakta Intergritas, satu di antaranya agar tidak terpapar radikalisme.
"Pakta tersebut berisi kepala sekolah tidak korupsi, melayani dengann baik serta setia kepada Pancasila, NKRI, UUD 1945," ujar Sarwa.
• Baru Diguyur Hujan 30 Menit, Jalanan di Kota Solo ini Sudah Terendam Banjir
Ia juga menjelaskan alasan Pakta tersebut dibuat dan ditandatangani seluruh kepala sekolah.
"Dasarnya, karena banyak sekali bullying yang terjadi pada siswa-siswi karena tidak memakai hijab di dalam sekolah,"jelasnya
Ia mengharapkan seluruh kepala sekolah bisa mengawasi seluruh guru-gurunya saat mengedukasi para siswanya.
"Harapan kami, seluruh kepala sekolah bisa mengawasi seluruh jajaran di bawahnya agar dalam guru mengedukasi kepada siswa dan masyarakat dengan benar," harapnya.
• Kondisi Pasien yang Diisolasi di RSUD Ir Soekarno Membaik, DKK Sukoharjo: Belum Ada Rujukan
Ia membenarkan ada kepala sekolah, guru dan siswa terpapar radikalisme.
"Ada, kami ada laporan masih adannya kepala sekolah, guru dan siswa yang terpapar radikalisme,"ungkapnya.
Tapi ia enggan mau menyebutkan data lebih detailnya.
"Saya tidak bisa menyampai secara detail ke media, tapi itu akan menjadi bahan kajian kami," pungkasnya. (*)