Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Corona Disebut Tak Lebih Bahaya dari Flu, Bolehkah Pasien yang Terpapar Rawat Diri Sendiri di Rumah?

Apakah Pasien Corona Boleh Rawat Dirinya Sendiri di Rumah? Begini Kata Dosen Kedokteran UNS

YONHAP / AFP
Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, sempat mengaku heran melihat hebohnya respons publik setelah Virus Corona akhirnya masuk Indonesia.

Mengutip dari Kompas.com, Terawan mengatakan, publik seharusnya tidak perlu khawatir, karena penyakit flu yang biasa menjangkiti warga Indonesia justru mempunyai angka kematian lebih tinggi daripada virus Corona.

Kesaksian Julie, Pasien Corona yang Sembuh dalam 9 Hari : Sulit Bernafas Jadi Puncak Penderitaan

Perbedaan Gejala Virus Corona dengan Flu Biasa yang Harus Kamu Ketahui

"Padahal kita punya flu yang biasa terjadi pada kita, batuk pilek itu angka kematiannya lebih tinggi dari yang ini corona tapi kenapa ini bisa hebohnya luar biasa," ujar Terawan di Kantor Kemenkes, Senin (2/3/2020).

Sejumlah saksi pun juga menerangkan, penyakit Covid-19 atau Coronavirus Disease 19, hampir mirip dengan flu berat.

Bedanya, disertai dengan serangan sesak nafas sebagai klimaksnya.

Nah, bila memang Virus Corona tak lebih berbahaya dari flu biasa, bolehkah seseorang yang positif terkena Virus Corona, merawat dirinya sendiri di rumah ? 

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dr Reviono, mengatakan, pada dasarnya, seseorang yang dinyatakan positif corona harus diisolasi di Rumah Sakit.

Ini agar virus itu tidak menular ke orang lain.

(Halaman 2 : Boleh di rumah asal....)

"Harus diisolasi sampai virusnya negatif," kata Dekan Fakultas kedokteran UNS Dr Reviono, Jumat (6/3/2020).

Tapi, Reviono memberi catatan, apabila gejala klinisnya ringan, maka pasien bisa melakukan isolasi sendiri di rumah.

"Pakai masker bedah saja, di kamar sendirian, batasi pertemuan dengan orang lain," ujar Reviono.

Menurut dr Reviono, bila memang pasien sudah sehat dalam 14 hari, maka bisa dinyatakan sembuh.

Reviono mengatakan, bila tidak ada batuk, demam dan sesak napas, dan merasa nyaman, itu menjadi indikasi virus sudah hilang.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved