Jembatan yang Ambrol Penghubung 3 Kecamatan di Klaten Dipasang Police Line, Begini Alasan Polisi

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Jembatan Modran di atas Kali Dengkeng yang menghubungkan Desa Planggu, Kecamatan Trucuk dengan Desa Talang, Kecamatan Bayat, Klaten yang nyaris ambrol dipasang garis polisi.

Adapun Kapolsek Bayat, Iptu Suharto mengaku pihaknya memberikan garis polisi untuk keselamatan warga.

"Benar, kami memberikan garis polisi hanya untuk keselamatan warga," ungkap Suharto, Jumat (6/2/2020).

"Kami berikan tanda itu bukan karena adanya tindakan kriminal, tapi agar tidak dekat-dekat lokasi tersebut," aku dia.

Suharto mengatakan jembatan yang juga menghubungkan tiga kecamatan itu untuk sementara waktu dilarag dilewati.

• Bahayakan Penyeberang karena Pondasi Ambrol, Jembatan di Kali Dengkeng Klaten Ditutup Garis Polisi

"Kami berikan garis polisi dijembatan itu karena kami melihat jembatan itu sangat mengkhawatirkan," kata Suharto.

"Dikhawatirkan akan putus," terangnya menekankan.

Selama ditutup, dia berikan alternatif jalan lain untuk menuju Dukuh Modran termasuk dari kawasan lainnya.

"Bagi pengguna jalan yang ingin menuju ke Dukuh Modran, bisa lewat Jembatan Talang, meskipun lebih panjang 2 kilometer," katanya.

Ia menegaskan maksud diberikan garis polisi di jembatan tersebut.

Sebelumnya, pondasi jembatan Modran di atas Kali Dengkeng yang menghubungkan Desa Planggu, Kecamatan Trucuk dengan Desa Talang, Kecamatan Bayat, Klaten ambrol sehingga rawan ambruk.

Agar tidak membahayakan, jembatan ditutup dengan dipasang garis polisi.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Nurcahyo mengungkapkan, kondisi jembatan tersebut menghubungkan antar kecamatan itu mengalami kerusakan karena banjir beberapa hari ini.

• Banjir Rendam Permukiman Sekitar PT Sritex Sukoharjo, Normalisasi Kali Langsur Dijanjikan Tahun Ini

"Jembatan di Dukuh Modran mengalami kerusakan kerena arus deras," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Kamis (5/3/2020).