Banjir Kepung Sukoharjo
Banjir Rendam Permukiman Sekitar PT Sritex Sukoharjo, Normalisasi Kali Langsur Dijanjikan Tahun Ini
Dua sungai anak Bengawan Solo yang berada di Kelurahan Jetis, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo segera dilakukan normalisasi.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO – Dua sungai anak Bengawan Solo yang berada di Kelurahan Jetis, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo segera dilakukan normalisasi.
Hal ini dilakukan agar kawasan Jetis utamanya disebelah utara Pabrik PT Sritex Sukoharjo tidak lagi menjadi kawasan langganan banjir.
Menurut Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sarwiji banjir yang paling parah terjadi di kawasan PT Sritex.
• Banjir di Dekat Pabrik PT Sritex Setinggi 60 Cm, Air Masuk hingga ke Rumah Warga
Bahkan saat kawasan lain seperti di Kelurahan Gayam dan Combongan sudah surut, di Jetis masih terandam air hingga Senin (2/3/2020).
“Paling parah disini (Jetis), kemarin diwilayah Songgorunggi, Gayam, Kesongo, dan Combongan ada juga, tapi sudah surut,” katanya.
Dia menjelaskan, dalam kajian BPBD, banjir di Jetis ini terjadi karena drainase tidak mampu menampung debit air hujan yang berlimpah.
“Banjir di Sritex ini karena saluran air pembuang warung doyong yang masuk ke Kali Langsur sudah sempit,” aku dia.
• Banjir di PT Sritex, Saluran Pembuangan dan Kali Langsur akan Dinormalisasi
“Ditambah bangunan ditepi sungai juga sudah rapat, sehingga air yang masuk ke saluran pembuangan terhalang,” jelasnya.
Untuk antisipasi hal serupa terjadi, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo untuk melakukan normalisasi sungai tersebut.
• Sukoharjo Dikepung Banjir, BPBD Sebut Drainase dan Lahan yang Menyempit Jadi Penyebab
“Tadi kita sudah koordinasi dengan DPUPR untuk tahun ini dilakukan normalisasi saluran pembuang warung doyong,” ungkapnya.
“Di antaranya normalisasi Kali Langsur juga akan dilakukan normalisasi,” terangnya.
Hal ini dilakukn agar aliran air yang melewati kawasan tersebut menjadi lancar.
“Sehingga jika ada hujan dengan intensitas tinggi bisa langsung dibuang ke kali Langsur,” pungkasnya. (*)