Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Resep Sukses Ala Rektor UNS Jamal Wiwoho, Tak Malu Bertanya, Jika Sudah Bisa Tak Seolah-olah Pintar

Perjalanan karir Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Jamal Wiwoho berwarna.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM/ADI SURYA SAMODRA
Rektor UNS Solo, Profesor Jamal Wiwoho. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Perjalanan karir Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Jamal Wiwoho berwarna.

Ya, sebelum menjadi orang nomor satu di UNS Solo, Jamal muda pernah menyabet penghargaan sebagai mahasiswa teladan.

Penghargaan tersebut didapatkan pria kelahiran Magelang, 8 November 1961 itu saat masih kuliah di Fakultas Hukum UNS Solo pada 1984.

Jamal mengaku sebenarnya tidak memiliki resep khusus untuk mendapatkan gelar mahasiswa teladan Fakultas Hukum UNS Solo.

Kisah Rektor UNS Solo Jamal Wiwoho, Pernah Jadi Mahasiswa Teladan hingga Sabet Penghargaan Presiden

"Sebetulnya saya biasa-biasa saja, saya pintar juga tidak pintar sekali, rajin juga tidak rajin sekali," seloroh dia saat menjadi pembicara dalam Tamu Kita di gedung Tribunnews Solo, Jalan Adi Soemarmo, Kecamatan Klodran, Karanganyar, Kamis (5/3/2020).

"Saya melakukan sesuatu yang biasa saja, kuliah ya kuliah, bermain ya bermain, kalau ujian ya belajar yang sungguh-sungguh," imbuhnya membeberkan.

Pemberian penghargaan mahasiswa teladan itu diberikan atas sejumlah aspek pertimbangan, di antaranya sisi aktivitasnya, dan keberhasilan studi.

"Tahun itu saya diajukan sebagai mahasiwa teladan, teladan mungkin karna kalau dilihat dari sisi aktivitasnya, dilihat dari keberhasilan studinya, dilihat dari sisi-sisi yang lain misal kemampuan mengorganisasi," tutur Jamal.

Akibat Virus Corona, Dua Negara Tak Kirimkan Wakil ke Dies Natalis ke-44 UNS Solo

"Mengorganisasi di lingkungan kecil misalnya saja pada angkatan, pada rekan - rekan di fakultas itu, sejauh mana hubungan dengan teman teman di luar fakultas," tambahnya.

Berselang setahun seusai menerima penghargaan mahasiswa teladan, tepatnya tahun 1985, Jamal lulus dari Fakultas Hukum UNS Solo.

Ia mengatakan dirinya tidak punya target muluk-muluk tatkala menjalani jenjang kuliahnya, meski sempat menyabet gelar tersebut.

"Melihat itu hal yang biasa, tidak punya target muluk muluk, jalani saja," kata Jamal.

"Kalau mau ujian, ya, belajar kalau sudah belajar, berdoa yang banyak sehingga bagaimana menyeimbangan kerja keras dan belajar yang baik," imbuhnya.

Bahkan gelar bergengsi saat terjun di dunia kampus ia terima di antaranya Satya Lancana Karya Satya, Pemberi Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada 2005, dosen berprestasi FH UNS dari Dekan pada 2006 hingga dosen berprestasi UNS dari Rektor UNS pada 2006.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved