Pasien Suspect Corona Meninggal di Solo
Pasien Suspect Corona yang Meninggal di Isolasi RSUD dr Moewardi Solo Mengeluh Batuk, Pilek & Demam
Pasien suspect Corona berjenis kelamin laki-laki 59 tahun yang meninggal di kamar isolasi RSUD dr Moewardi Solo mengeluhkan batuk, pilek dan demam.
TRIBUNSOLO.COM - Seorang pasien suspect Virus Corona berjenis kelamin laki-laki 59 tahun yang meninggal di kamar isolasi RSUD dr Moewardi Solo sempat mengeluhkan batuk, pilek dan demam.
Pasien yang sudah dirawat beberapa hari itu meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020).
Sebelumnya, pasien dalam pengawasan (PDP) Covid 19 atau Virus Corona tersebut mengeluhkan batuk, pilek dan demam usai bepergian dari kegiatan seminar di daerah Bogor, Jawa Barat.
Dokter Spesialis Paru RSUD dr Moewardi Solo, Harsini mengatakan dua pasien PDP yang dirawat tersebut tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri dan tidak ada kontak dengan warga negara asing (WNA).
• Daftar Film yang Ditunda Penayangannya karena Pandemi Corona, dari Mulan hingga Fast and Furious 9
Namun, sebelumnya, keduanya sempat menghadiri acara seminar di Bogor pada 25 hingga 28 Februari 2020.
Kemudian, pada 29 Februari 2020 mengeluh batuk, pilek dan demam hingga dirawat di rumah sakit setempat.
Selanjutnya, karena demam tinggi mencapai 38 derajat, pada 8 Maret 2020 dirujuk ke RSUD Dr Moewardi dan menjalani perawatan di ruang isolasi sebagai PDP.
"Dua pasien itu sama-sama datang ke acara seminar di Bogor. Satu pasien masih dirawat di ruang isolasi, namun satu pasien meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) pukul 13.00 WIB. Meninggal disebabkan karena gagal nafas atau pneumonia," jelas Harsini saat konferensi pers di kantor Dinkes Jateng, Kamis (12/3/2020).
Harsini menyatakan, jenazah pasien laki-laki yang berusia 59 tahun itu telah dimakamkan sesuai prosedur penanganan virus corona.
"Proses pemakaman jenazah kami perlakukan seperti pasien yang meninggal di RSUP Kariadi sesuai prosedur penanganan virus corona. Dibungkus plastik kemudian langsung dimasukkan ke peti. Dan tidak boleh ada keluarga pasien. Hanya ada tim medis," ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya saat ini masih menunggu hasil laboratorium dari pasien suspect virus corona tersebut.
"Penyebab virusnya sedang kita telusuri yang jelas karena gagal nafas atau pneumonia. Kita juga masih menunggu hasil lab dari Litbangkes yang sudah dikirim hari Selasa (10/3/2020).
Apabila positif akan melakukan tracking tentang riwayat kontak pasien itu.
• Suasana RS Dr Moewardi Solo Setelah Satu Suspect Corona Meninggal, Petugas Ambulans Datang Pakai APD
Tapi mudah-mudahan hasilnya negatif," ujarnya.
Selanjutnya, keluarga korban yang meninggal saat ini masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) hal ini akan berlangsung hingga hasil swab dari Litbangkes turun.