Virus Corona
Wanita Ini Curhat Dapat Pesan WA soal Info Pasien Positif Virus Corona, Ternyata Ayahnya Sendiri
Seorang anak yang ayahnya menjadi pasien positif Corona ini menuturkan ia mendapat teror bertubi-tubi akibat pemberitaan.
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM -- Sama seperti di Indonesia, Malaysia kini juga menghadapi pandemi virus Corona atau Covid-19.
Kementerian Kesehatan Malaysia baru saja melaporkan ada 12 kasus baru soal virus Corona.
Kasus baru penyebaran virus Corona di Malaysia ini berkaitan dengan acara tabligh akbar di sebuah masjid di Kuala Lumpur.
• Warga Semanggi Solo yang Meninggal Positif Corona di RSUD dr Moewardi Dimakamkan di Magetan Jatim
• Pemkot Solo Tak Mendapat Update soal Pasien di RSUD dr Moewardi yang Dinyatakan Positif Corona?
Acara tersebut berlangsung di Masjid Petaling, selama tiga hari dari 28 Februari hingga 1 Maret.
Tabligh akbar ini diketahui diikuti 10 ribu orang dari sejumlah negara.

Pemerintah Malaysia langsung bergerak cepat dengan melakukan pengecekan terhadap 5 ribu warganya yang datang.
Sejumlah warga di negara bagian yang merasa pernah ke acara tersebut juga diminta suka rela memeriksakan diri.
Rupanya ada cerita di balik informasi terkait pasien virus Corona ini.
Dikutip TribunSolo.com dari mStar Online, seorang anak yang ayahnya menjadi pasien positif Corona menuturkan ia mendapat teror bertubi-tubi akibat pemberitaan.
Berawal dari wanita berusia 34 tahun mendapat pesan di aplikasi WhatsApp tentang informasi pria usia 60 tahun yang tertular virus Corona.
Ia mulanya tak menghiraukan pesan itu, tetapi sadar jika pesan di WA itu menyangkut ayahnya.
Wanita yang tak disebutkan namanya itu menyesali tindakan oknum yang dengan mudahnya menyebar informasi soal pasien virus Corona.
"Saya merasa stres saat ini, banyak panggilan dan pesan yang saya terima termasuk orang yang tak dikenali usai pemberitaan itu. Termasuk nomor telepon saya dan adik laki-laki ikut tersebar," ujarnya.
Ia membenarkan jika ayahnya menjadi pasien virus Corona.
Tetapi ia marah tatkala informasi pribadi tentang ayahnya dan keluarga justru disebar oleh orang-orang tak bertanggung jawab.